Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Raksasa Ethiopia, Seluk Beluk dan Kontroversinya

Kompas.com - 23/09/2021, 16:37 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Ethiopia, Mesir dan Sudan, sudah setuju meneruskan perundingan terkait Bendungan Hidase.

Sebelumnya, proyek bendungan ini menjadi pemicu ketegangan diplomatik sejak pembangunannya dimulai di Ethiopia pada 2011.

Di sisi lain, Ethiopia sebagai empunya proyek, menyebut proyek bendungan pembangkit listrik ini sangat penting.

Bendungan dirasa akan punya banyak manfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan sumber energi.

Baca juga: Progres 94,55 Persen, Bendungan Gongseng Mulai Diisi Air

Namun, Mesir dan Sudan khawatir. Bendungan dirasa bisa mengurangi akses air.

Saat beroperasi, bendungan yang diberi nama Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) akan menghasilkan 6.000 megawatt listrik.

Ini membuatnya menjadi bendungan penghasil tenaga listrik terbesar di Afrika.

Juga bisa menyediakan listrik bagi 65 juta warga Ethiopia.

Baca juga: 3 Negara Rebutan Sungai Nil, Polemik Bendungan GERD Makin Kusut

Dikutip dari Wikipedia, GERD atau Bendungan Hidase, terletak di Region Benishangul-Gumuz.

Lokasinya berada sekitar 15 km di sebelah timur perbatasan dengan Sudan.

GERD punya kapasitas 6,45 gigawatt. Pada Agustus 2017, pembangunannya sudah selesai 60 persen.

Jika sudah dibangun, waduknya membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 15 tahun agar dapat terisi oleh air.

Ini juga tergantung pada kondisi hidrologi dan perjanjian antara Etiopia, Sudan, dan Mesir.

Baca juga: Sengketa Bendungan GERD di Sungai Nil, Ethiopia Yakin Tak Rugikan Siapa Pun

Pembangunan bendungan ini memang menuai protes dari negara-negara yang terletak di hilir Sungai Nil.

Seperti Mesir, yang merasa khawatir bahwa persediaan air mereka akan berkurang.

Walaupun begitu, menurut hasil penelitian, jika Mesir dan Ethiopia bekerja sama dengan erat, dampak negatif pembangunan bendungan ini bisa diminimalisasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com