Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Sungai Mekong Berubah Jadi Biru Diduga karena Bendungan China, Apa Bahayanya?

Kompas.com - 13/02/2021, 19:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

 

BANGKOK, KOMPAS.com - Ketinggian air di Sungai Mekong telah turun ke "tingkat yang mengkhawatirkan."

Komisi Sungai Mekong (MRC) menilai hal ini sebagian terjadi karena pembatasan aliran keluar dari bendungan pembangkit listrik tenaga air China di hulu.

Melansir Reuters pada Jumat (12/2/2021), MRC meminta Beijing untuk membagikan semua data air miliknya.

Jalur air vital itu telah berubah menjadi biru di sepanjang perbatasan Thailand-Laos. Biasanya air Sungai Mekong berwarna coklat keruh, yang menandakan air dangkal dan tingkat rendah sedimen kaya nutrisi.

The Geo-Informatics and Space Technology Development Agency (GISTDA) di Thailand sebelumnya memeringatkan sedimen sekarang terlihat jelas di bawah air Sungai Mekong.

Kini sungai yang melalui lima negara itu sudah berwarna biru tua. Sementara beberapa gundukan pasir telah muncul di tengah sungai.

GISTDA mengatakan perubahan ketinggian air ini merupakan indikasi kekeringan parah yang akan dihadapi wilayah tersebut.

“Delapan provinsi di sepanjang sungai akan terpengaruh, yaitu Chiang Rai, Loei, Nong Khai, Beung Kan, Nakhon Phanom, Mukdahan, Amnat Charoen dan Ubon Ratchathani," katanya kepada The Nation Thailand pada Selasa (2/2/2021).

Kekeringan dikhawatirkan tidak hanya akan memengaruhi ekosistem. Tetapi juga pertanian yang menanam tanaman komersial seperti padi, karet, tembakau, dan tomat.

Baca juga: Air Sungai di Rusia Ini Berubah Merah Seperti Darah, Apa Penyebabnya?

Sementara itu, Samran Reunnak, pelaksana tugas kepala Dinas Perikanan Nakhon Phanom Thailand, mengatakan ketinggian sungai telah rendah selama beberapa tahun dan pada akhirnya akan memengaruhi kondisi air negara yang dilaluinya.

“Warna sungai menjadi biru tua karena airnya terlalu rendah dan tidak bisa mengalir dengan baik sehingga menyebabkan semakin banyak material mengendap. Air akhirnya menjadi lebih gelap,” ujarnya.

“Ikan tidak akan bisa bertelur di air ini dan pada akhirnya beberapa spesies langka akan hilang dari sungai.”

Sementara itu pernyataan Jumat (12/2/2021) dari MRC mengatakan curah hujan rendah dan bendungan di Mekong Bawah dan anak sungai juga berkontribusi pada penurunan level.

"Ada kenaikan dan penurunan mendadak di permukaan air segera di hilir Jinghong dan lebih jauh ke Vientiane," kata Winai Wongpimool, direktur Divisi Dukungan Teknis Sekretariat MRC.

Fluktuasi seperti itu memengaruhi migrasi ikan, pertanian dan transportasi yang diandalkan hampir 70 juta orang untuk mata pencarian dan ketahanan pangan mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com