KABUL, KOMPAS.com – Anggota senior Taliban dikabarkan bertemu dengan mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan pejabat tinggi Afghanistan Abdullah Abdullah di Kabul.
Laporan tersebut disampaikan kelompok pemantau intelijen SITE pada Rabu (18/8/2021) sebagaimana dilansir AFP.
Abdullah merupakan dewan perdamaian pemerintah Afghanistan dalam pembicaraan damai antara pemerintah dengan Taliban di Qatar.
Baca juga: Setelah Kabur Diam-diam, Mantan Presiden Afghanistan Ingin Pulang
Sedangkan Karzai adalah pemimpin Afghanistan yang didukung Barat setelah invasi pimpinan AS menggulingkan Taliban pada 2001.
Karzai menjadi Presiden Afghanistan pada 2004 dan lengser keprabon pada 2014.
#BREAKING: Taliban representative Anas Haqqani of Haqqani Network meets former Afghan President Hamid Karzai, assures him full security. Taliban says it was a courtesy call to check on his well-being. Abdullah Abdullah and other Taliban leaders were present during the meeting. pic.twitter.com/Ptg767qkAY
— Aditya Raj Kaul (@AdityaRajKaul) August 18, 2021
Setelah Karzai lengser, jabatan Presiden Afghanistan digantikan Ashraf Ghani sampai Taliban kembali menduduki Kabul pada Minggu (15/8/2021).
Dalam laporannya, SITE mengatakan bahwa para pemimpin Taliban menyatakan telah memaafkan semua mantan pejabat pemerintah.
Baca juga: IMF Tangguhkan Akses Afghanistan terhadap Pendanaan
Sehingga, Taliban menggarisbawahi bahwa tak perlu bagi siapa pun untuk meninggalkan negara itu.
Sementara itu, Pemimpin Taliban Haibatullah Akhundzada memerintahkan pembebasan semua tahanan politik.
"Mulai besok, semua gubernur provinsi harus membebaskan semua tahanan, tanpa batasan atau syarat apa pun, dan menyerahkan mereka kepada keluarga mereka," tulis Taliban di Twitter.
Baca juga: Biden Bekukan Miliaran Dollar Cadangan Mata Uang dan Aset Afghanistan Setelah Taliban Berkuasa
Pada Selasa (17/8/2021), Taliban menggelar konferensi pers perdana dan menyampaikan bahwa mereka tidak akan membalas dendam serta menyampaikan pengampunan.
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid menuturkan pemerintahan yang baru akan segera dibentuk.
Mujahid menambahkan, Taliban juga berkeinginan untuk terhubung dengan semua pihak.
Baca juga: UEA Konfirmasi Presiden Afghanistan Ada di Negaranya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.