Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF Tangguhkan Akses Afghanistan terhadap Pendanaan

Kompas.com - 19/08/2021, 08:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber The Hill

KOMPAS.com – Dana Moneter Internasional (IMF) pada Rabu (18/8/2021) mengumumkan bahwa pihaknya menangguhkan akses Afghanistan terhadap sumber dayanya.

IMF menuturkan, keputusan tersebut mereka ambil karena kurangnya kejelasan ihwal pengakuan pemerintahan di negara itu setelah Taliban menguasai Kabul.

"Seperti biasa, IMF dipandu oleh pandangan masyarakat internasional," kata juru bicara IMF dalam sebuah pernyataan menurut Reuters.

Baca juga: Biden Bekukan Miliaran Dollar Cadangan Mata Uang dan Aset Afghanistan Setelah Taliban Berkuasa

"Saat ini ada ketidakjelasan dalam komunitas internasional mengenai pengakuan pemerintah di Afghanistan. Sebagai konsekuensinya negara tersebut tidak dapat mengakses SDR (hak penarikan khusus) atau sumber daya IMF lainnya," sambung juru bicara tersebut.

Langkah IMF ini dilakukan setelah pemerintahan Presiden AS Joe Biden dikabarkan membekukan aset pemerintah Afghanistan yang disimpan di bank-bank AS.

The Hill mewartakan, pembekuan ini menghalangi Taliban mengakses dana senilai miliaran dollar AS.

"Setiap aset Bank Sentral yang dimiliki pemerintah Afghanistan di AS tidak akan diberikan kepada Taliban," kata seorang pejabat pemerintah AS kepada The Washington Post.

Baca juga: UEA Konfirmasi Presiden Afghanistan Ada di Negaranya

Saat ini, masih beum jelas apakah Taliban akan diakui oleh masyarakat internasional.

Tak lama setelah Taliban memasuki Kabul pada Minggu (15/8/2021), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ditanya oleh Jake Tapper dari CNN apakah AS akan mengakui Taliban sebagai pemerintah yang sah.

"Pemerintah Afghanistan di masa depan yang menjunjung tinggi hak-hak dasar rakyatnya dan yang tidak menampung teroris adalah pemerintah yang dapat bekerja sama dan kami akui," jawab Blinken.

Sebaliknya, lanjut Blinken, AS tidak akan mengakui pemerintah yang tidak menjunjung tinggi hak-hak dasar rakyatnya.

Baca juga: Jenderal Top AS Kaget Afghanistan Runtuh dalam 11 Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com