Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Ditekan untuk Berhenti Menyerang dan Mengganggu Jurnalis

Kompas.com - 19/08/2021, 06:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Taliban ditekan untuk berhenti menyerang jurnalis yang meliput pengambilalihan kelompok itu di Afghanistan dan membiarkan para jurnalis bekerja secara bebas.

Hal itu disampaikan oleh Committee to Protect Journalists (CPJ) pada Rabu (18/8/2021) sebagaimana dilansir AFP.

CPJ mengatakan, menurut sejumlah jurnalis dan perwakilan media, milisi Taliban telah menggerebek rumah milik setidaknya empat pekerja media di Afghanistan.

Baca juga: Biden Bekukan Miliaran Dollar Cadangan Mata Uang dan Aset Afghanistan Setelah Taliban Berkuasa

Lembaga pengawas pers yang berbasis di AS tersebut menambahkan pihaknya menyelidiki laporan mengenai milisi Taliban yang memukuli setidaknya dua jurnalis di Jalalabad.

Kedua jurnalis tersebut diduga dipukuli saat meliput aksi protes yang menentang pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban.

“Taliban perlu menaati komitmen publiknya untuk mengizinkan media yang bebas dan independen ketikarakyat Afghanistan sangat membutuhkan berita dan informasi yang akurat,” kata koordinator program CPJ Asia Steven Butler.

Butler menambahkan, Taliban juga harus berhenti menggeledah rumah jurnalis serta berkomitmen untuk mengakhiri penggunaan kekerasan terhadap para jurnalis.

Baca juga: UEA Konfirmasi Presiden Afghanistan Ada di Negaranya

“Dan membiarkan mereka (jurnalis) beroperasi secara bebas dan tanpa campur tangan,” tutur Butler.

Tuntutan itu muncul ketika media AS mendesak pemerintahan Presiden Joe Biden untuk membantu melindungi jurnalis di Afghanistan yang berusaha melarikan diri.

The Washington Post, The New York Times, dan Wall Street Journal mengirimi Biden surat pada Senin (16/8/2021).

Surat tersebut berisi permintaan agar para jurnalisnya di Afghanistan dan keluarga yang telah bekerja untuk organisasi media AS dilindungi untuk terbang dari negara tersebut.

Baca juga: Jenderal Top AS Kaget Afghanistan Runtuh dalam 11 Hari

Dalam konferensi pers perdana di Kabul pada Selasa (17/8/2021), seorang juru bicara Taliban mengatakan media swasta dapat terus bebas dan independen di Afghanistan.

Pada saat yang sama, juru bicara itu juga menekankan bahwa jurnalis juga harus menahan diri agar tidak “melawan nilai-nilai nasional”.

CPJ mengatakan, tersangka dari milisi Taliban pada 9 Agustus menembak dan membunuh Toofan Omar, seorang manajer stasiun radio swasta Paktia Ghag.

Taliban juga dituding menculik seorang reporter saluran berita swasta Gharghasht TV.

Baca juga: Jangan Tinggalkan Masyarakat Afghanistan Sendirian, Permohonan Warga dari Kamp Migran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com