Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Taliban, Jenderal Muda Afghanistan Ini Raih Simpati Rakyat

Kompas.com - 13/08/2021, 14:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Di tengah Taliban yang makin menancapkan kekuasaannya, seorang jenderal muda Taliban bangkit dan meraih simpati hingga ke media sosial.

Pekan ini, kota demi kota penting di kawasan utara jatuh ke tangan kelompok pemberontak layaknya permainan domino.

Salah satu kota yang baru direbut milisi adalah Lashkar Gah, dengan perlawanan hebat diberikan pasukan pemerintah.

Baca juga: Lashkar Gah dan Kandahar Jatuh ke Tangan Taliban, 12 Ibu Kota Provinsi Afghanistan Dikuasai Milisi

Orang yang memimpin mereka adalah Sami Sadat, figur militer tertinggi yang dipunyai pemerintah di bagian selatan.

Di saat Taliban memamerkan momen ketika mereka menahan pasukan pemerintah yang menyerah, Sadat juga memakai Facebook da Twitter untuk melakukan kontra narasi.

Dengan 20.000 orang yang dipimpinnya Korps ke-215, jenderal berusia 36 tahun itu mendapatkan ribuan pengikut di media sosial.

Dalam foto-foto yang diunggah, nampak Sadat memimpin anak buahnya, berpose bersama warga sipil, atau berbicara dengan pemilik toko setempat.

Pada Rabu (11/8/2021), kementerian pertahanan mempromosikannya untuk memimpin pasukan khusus, yang disambut sentimen positif publik.

Sadat mengaku tetap optimistis meski di tengah ancaman pemberontak akan terus merebut kota-kota penting di Afghanistan.

Baca juga: Taliban Rebut Bandara Afghanistan di 2 Provinsi

"Karena saya tahu kami akan menang," kata Sadat dalam sambungan telepon dengan AFP di garis depan Lashkar Gah.

Dia sangat percaya bahwa Taliban akan segera jatuh, cepat atau lambat. "Saya tahu karena ini adalah negara saya."

Percaya diri dan tak kenal ampun

Menurut keterangan kolega maupun sesama perwira, Jenderal Sadat mempunyai banyak faktor positif yang membuatnya layak diperhitungkan.

"Dia mempunyai segalanya kecuali sikap naif," kata salah satu perwira yang tidak ingin disebutkan identitasnya.

Jenderal lain yang pernah bekerja bersama Sadat di dinas intelijen berujar, Sadat punya analisis mendalam tentang apa yang dia hadapi serta visioner.

Baca juga: Jerman Ancam Berhenti Beri Bantuan Keuangan jika Afghanistan Jatuh di Tangan Taliban

Lulus dari kampus prestisius King's College di London, Inggris, Sadat memulai karier militernya di kementerian dalam negeri.

Pernah bertugas di Direktorat Keamanan Nasional Afghanistan, dia pernah menerima pelatihan perang di Jerman, Inggris, Polandia, dan AS.

Sebagai komandan yang jelas menjadi target bernilai Taliban, Sadat tidak pernah membicarakan keluarganya, bahkan di mana dia lahir.

Tetapi, dia selalu bersedia membahas perang, kondisi yang memungkinkannya mengatakan pencapaian secara percaya diri dan tanpa ampun.

"Setiap Taliban yang berusaha merebut Lashkar Gah akan berakhir di peti mati atau cacat seumur hidupnya," kata dia.

Hanya saja, dia mengakui butuh waktu lama untuk merebut kota seluruhnya.

Baca juga: Afghanistan Ganti Panglima Militer Lagi Saat Taliban Telah Rebut Banyak Wilayah secara Agresif

Melakukan apa pun untuk anak buahnya

Pada 4 Agustus, Sami Sadat mengeluarkan perintah kepada warga Lashkar Gah untuk mengungsi, sehingga pasukannya bisa melancarkan serangan besar.

Hanya saja, dia memilih menahan diri dengan alasan tidak ingin melukai penduduk yang memutuskan tetap tinggal.

Sadat menjabarkan bagaimana mereka harus mencari dari rumah ke rumah untuk menemukan penduduk di kawasan yang disusupi pemberontak.

"Kami masih menemukan mereka, orang tua dan perempuan yang terperangkap, dan membawa mereka ke tempat aman," ujar dia.

Kesetiaan dan rasa hormat pasukan kepada Sadat menjadi faktor kunci mengapa Lashkar Gah masih memberi perlawanan hebat.

"Dua bukan tipe orang yang bakal memberi perintah dari belakang humvee. Dia melakukan segalanya demi pasukannya," ujar sumber internal Afghanistan.

Baca juga: Rebut 10 Ibu Kota Provinsi Afghanistan, Taliban Semakin Dekat ke Kabul

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com