Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Ancam Berhenti Beri Bantuan Keuangan jika Afghanistan Jatuh di Tangan Taliban

Kompas.com - 12/08/2021, 20:42 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan, negaranya akan menarik semua bantuan keuangan untuk Afganistan, jika Taliban mengambil alih kekuasaan dan menerapkan hukum ekstrem menurut interpretasi mereka.

"Kami memberi bantuan 430 juta euro (sekitar Rp 16 triliun) setiap tahun," kata Menlu Heiko Maas  seperti yang dilansir dari DW Indonesia pada Kamis (12/8/2021).

Baca juga: Afghanistan Ganti Panglima Militer Lagi Saat Taliban Telah Rebut Banyak Wilayah secara Agresif

 

"Kami tidak akan memberikan satu sen pun ke Afganistan, jika Taliban telah sepenuhnya mengambil alih negara ini dan memperkenalkan hukum Syariah," kata menlu Jerman itu kepada televisi Jerman ZDF, Kamis (12/8/2021).

Heiko Maas selanjutnya menerangkan, penarikan militer Jerman dari Afganistan merupakan buntut dari penarikan pasukan AS.

Tanpa pasukan AS dan keterlibatan NATO yang lebih luas, keterlibatan militer Jerman di negara itu tidak ada gunanya.

Heiko Maas sekali lagi menegaskan, Jerman telah menangguhkan deportasi ke Afganistan hingga setidaknya 31 Agustus sebagai reaksi menghadapi memburuknya situasi keamanan di negara itu.

Baca juga: Rebut 10 Ibu Kota Provinsi Afghanistan, Taliban Semakin Dekat ke Kabul

Taliban rebut kota strategis Ghazni

Taliban mengklaim telah merebut kota stategis Ghazni, 150 kilometer di barat daya ibu kota, Kabul. Ini adalah ibu kota provinsi kesepuluh yang jatuh ke tangan kelompok itu dalam sepekan terakhir.

Taliban mengunggah video dan foto-foto online yang menunjukkan ciri khas kota itu, yang dimaksudkan untuk menunjukkan mereka benar-benar sudah memasuki kota.

Pasukan pemerintah diberitakan masih menguasai markas intelijen di kota bersangkutan.

Kelompok Taliban sebelumnya sudah menguasai 2 markas polisi di Ghazni sejak sekitar pertengahan Juli.

Ghazni dengan sekitar 180.000 penduduk adalah jalur lalu lintas penting yang menghubungkan kota-kota terbesar di Afganistan.

Baca juga: Intel AS: Dalam 90 Hari, Ibu Kota Afghanistan Bisa Direbut Taliban

AS: Kabul bisa jatuh dalam 90 hari

Para pejabat pertahanan dan intelejen AS mengatakan, Taliban dapat mengisolasi Kabul dalam waktu 30 hari dan mungkin menguasainya dalam waktu 90 hari ke depan.

Kelompok militan itu merangsek cepat setelah pasukan AS dan pasukan asing lainnya ditarik mundur dan sekarang menguasai lebih dari seperempat ibu kota provinsi-provinsi di Afganistan,

Ribuan keluarga melarikan diri dari provinsi-provinsi ke ibukota Kabul untuk menghindari kekerasan.

Pihak Barat berharap Taliban masih mau melakukan perundingan perdamaian, namun kelompok militan itu juga bisa berkuasa sendiri setelah merebut wilayah yang luas dalam waktu singkat.

Menurut jaringan berita Afghanistan 1TV, pemerintah Afganistan telah menawarkan opsi pembagian kekuasaan yang baru kepada Taliban di tengah kekhawatiran atas hilangnya wilayah kekuasaan di bawah presiden Ashraf Ghani.

Baca juga: Ribuan Warga Afghanistan Telantar di Kamp Semak Belukar Pinggiran Kabul Saat Agresi Taliban Makin Ganas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com