Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Berulah, Monyet di Kota Thailand Akan Diusir Bahkan Ditahan

Kompas.com - 26/05/2024, 19:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Kota Lopburi di Thailand tengah, yang dikenal dengan populasi monyet liar yang terus bertambah, meluncurkan operasi besar pada Jumat (24/5/2024) untuk menangani masalah monyet liar.

Langkah tersebut diambil setelah serangkaian konflik antara manusia dan monyet yang semakin sering terjadi.

Untuk menanggulangi populasi monyet yang mencapai sekitar 2.500 ekor, otoritas setempat menggunakan buah-buahan tropis matang sebagai umpan dalam kandang yang telah dipasang di berbagai titik kota sejak awal minggu.

Baca juga: Kata Presiden Baru Taiwan Usai China Kerahkan Pesawat dan Kapal di Sekitar Pulau

Pada Jumat (24/5/2024), beberapa monyet berhasil ditangkap setelah tertarik oleh buah rambutan.

Dilansir dari Associated Press, menurut Patarapol Maneeorn dari Departemen Taman Nasional, Satwa Liar, dan Konservasi Tumbuhan Thailand, tahap pertama dari rencana ini adalah menangkap monyet untuk kemudian diperiksa kesehatannya, disterilisasi, dan ditandai dengan tato untuk memastikan identifikasi yang akurat.

Setelah itu, monyet-monyet ini akan dipindahkan ke kandang besar di luar pusat kota sambil menunggu pemindahan permanen.

Langkah ini diambil setelah serangkaian insiden di mana monyet menjadi semakin agresif, merampas makanan dari warga, dan bahkan menyebabkan cedera.

Video-video insiden ini telah menyebar luas di media sosial, meningkatkan urgensi penanganan masalah ini.

Salah satu pemilik toko, Supaporn Tantiwong, mengungkapkan bahwa monyet yang berkeliaran membuat pelanggan takut berbelanja.

Wali Kota Lopburi, Chamroen Salacheep, menyatakan bahwa meski monyet-monyet ini menarik wisatawan, mereka juga berdampak buruk pada ekonomi lokal.

Baca juga: Longsor Timbun Desa di Papua Nugini, 670 Orang Diperkirakan Tewas

"Setelah operasi ini selesai, saya akan melakukan pembersihan besar-besaran dan mengecat seluruh kota untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat," ujarnya.

Meskipun operasi ini bertujuan untuk mengurangi populasi monyet di Lopburi, beberapa monyet akan tetap dibiarkan berkeliaran untuk mempertahankan citra kota sebagai "kota monyet" Thailand.

Baca juga: Setelah Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Pria Jepang Ini Kepikiran Berubah Jadi Panda

Upaya penangkapan ini diperkirakan akan berlangsung selama lima hari dan kemungkinan akan diulangi di masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Global
PM Netanyahu Disebut Telah Bubarkan Kabinet Perang Israel

PM Netanyahu Disebut Telah Bubarkan Kabinet Perang Israel

Global
Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Global
Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Global
5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

Global
Kebakaran Rumah di Vietnam Tewaskan 3 Anak dan 1 Perempuan

Kebakaran Rumah di Vietnam Tewaskan 3 Anak dan 1 Perempuan

Global
Rangkuman Hari Ke-844 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil KTT Ukraina | Serangan Drone Tewaskan Jurnalis Rusia

Rangkuman Hari Ke-844 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil KTT Ukraina | Serangan Drone Tewaskan Jurnalis Rusia

Global
Kereta Barang Tabrak Kereta Penumpang Ekspres di India, Jumlah Korban Belum Diketahui

Kereta Barang Tabrak Kereta Penumpang Ekspres di India, Jumlah Korban Belum Diketahui

Global
8 Orang Tewas Kehabisan Napas dalam Truk Berpendingin di China

8 Orang Tewas Kehabisan Napas dalam Truk Berpendingin di China

Global
Houthi Serang 3 Kapal, Salah Satunya Milik Militer AS

Houthi Serang 3 Kapal, Salah Satunya Milik Militer AS

Global
Polisi Tembak Pria Bawa Kapak dan Bom Molotov Jelang Pertandingan Euro

Polisi Tembak Pria Bawa Kapak dan Bom Molotov Jelang Pertandingan Euro

Global
Penembakan Massal di Michigan, 9 Orang Terluka, Pelaku Bunuh Diri

Penembakan Massal di Michigan, 9 Orang Terluka, Pelaku Bunuh Diri

Global
Dalam Konvoi Pemakaman Wapres Malawi, 4 Pelayat Tewas Tertabrak Mobil

Dalam Konvoi Pemakaman Wapres Malawi, 4 Pelayat Tewas Tertabrak Mobil

Global
Jeda Taktis Militer di Gaza untuk Pengiriman Bantuan Justru Dikecam PM Israel

Jeda Taktis Militer di Gaza untuk Pengiriman Bantuan Justru Dikecam PM Israel

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Info Terbaru Kate Middleton | Israel Umumkan Jeda Taktis di Gaza

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Info Terbaru Kate Middleton | Israel Umumkan Jeda Taktis di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com