Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengirim Amplop Berisi Peluru ke Paus Fransiskus Diidentifikasi

Kompas.com - 10/08/2021, 21:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Polisi menyatakan, mereka berhasil mengidentifikasi pengirim surat berisi peluru ke Paus Fransiskus.

Harian Corriere della Sera melaporkan, si pelaku sudah diketahui Kepolisian Vatikan karena pernah mengirim surat kepada Paus sebelumnya.

Baca juga: Tiga Peluru Dikirim ke Paus Fransiskus dalam Amplop Berprangko Perancis

Sementara identitas si tersangka tidak diumumkan, kepolisian menerangkan mereka kini melakukan pengawasan ketat terhadapnya.

Pada Senin (9/8/2021), polisi Italia mengungkapkan ada amplop dengan perangko Perancis berisi tiga butir peluru Flobert 9 mm.

Dilansir RT, amunisi itu ditemuan bersama sepucuk surat yang isinya memaparkan mengenai situasi finansial yang dihadapi Vatikan.

Surat tersebut dikirim dengan alamat "Paus Fransiskus, Vatican City, Lapangan Santo Petrus di Roma". Takhta Suci enggan mengomentari insiden itu.

Penemuan amplop tersebut bertepatan dengan dugaan penyalahgunaan wewenang, penggelapan, dan pencucian uang yang disidangkan Juli lalu.

Sebanyak 10 orang dituduh menyalahgunakan dana amal gereja untuk melakukan investasi berisiko tinggi real estate di London, Inggris.

Para terdakwa termasuk Kardinal Giovanni Angelo Becciu, mantan pejabat di Sekretariat Dalam Negeri Vatikan.

Becciu, yang membantah tuduhan tersebut, menjadi pejabat tertinggi Takhta Suci yang dijerat dakwaan kejahatan finansial.

Baca juga: Paus Fransiskus Serukan Orang-orang untuk Istirahat dan Matikan Ponselnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com