TALLINN, KOMPAS.com - Estonia serius mendiskusikan pengiriman pasukan ke Ukraina, meski dalam peran yang jauh dari garis depan perang.
Madis Roll, penasihat keamanan nasional presiden Estonia, mengatakan kepada outlet berita militer Breaking Defense bahwa para pemimpin negaranya sedang menilai kelayakan pengiriman tentara Estonia ke peran belakang.
Peran itu tidak akan melibatkan pertempuran langsung di Ukraina.
Baca juga: Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar
Langkah seperti itu diharapkan akan membantu meringankan krisis tenaga kerja di Ukraina dan memungkinkan mereka mengirim lebih banyak tentara ke garis depan.
Meskipun Estonia, yang merupakan salah satu negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), lebih memilih untuk bertindak bersama dengan anggota utama aliansi tersebut, negara tersebut juga tidak tertutup terhadap gagasan untuk bergabung dengan kelompok sekutu yang lebih kecil.
“Diskusi sedang berlangsung,” kata Roll, dilansir dari Yahoo News. “Kita harus melihat semua kemungkinan. Kita tidak boleh membatasi pikiran kita pada apa yang bisa kita lakukan.”
Roll membuat komentar hanya beberapa hari setelah kepala pertahanan negara itu, Jenderal Martin Herem, mengatakan bahwa Estonia telah berbicara secara internal tentang pengiriman pasukan ke Ukraina.
Namun belum ada diskusi serius karena kekhawatiran politik dalam negeri, kata Herem kepada situs berita militer pada tanggal 9 Mei.
Estonia adalah salah satu anggota NATO yang secara geografis paling dekat dengan Rusia, dengan perbatasan timurnya sama dengan wilayah Rusia Pskov dan Leningrad.
Baca juga: Menlu AS di Ukraina untuk Memastikan Hal Ini
Militernya sangat bergantung pada unit cadangan, dengan sekitar 4.200 staf tetap dan 38.000 tentara cadangan yang siap untuk operasi masa perang.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh
Cadangan tambahan menjadikan jumlah total warga Estonia yang menjalani pelatihan militer menjadi sekitar 230.000 dari 1,3 juta penduduknya, menurut situs web resmi pasukan pertahanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.