Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah yang Dibedah Ternyata Temannya, Mahasiswa Kedokteran Ini Menangis

Kompas.com - 03/08/2021, 19:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

ABUJA, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa kedokteran di Nigeria menangis saat tahu jenazah yang hendak dibedahnya adalah teman sendiri.

Enya Egbe masih ingat betul kejadian pada Kamis tujuh tahun silam, ketika dia berkuliah di Universitas Calabar.

Saat itu, mereka tengah mengikuti kelas Anatomi dan dibagi dalam satu kelompok berisi tiga orang untuk menangani satu kadaver.

Baca juga: Sekitar 50 Mayat Orang Tigray Ditemukan Mengambang di Sungai Sudan

Beberapa menit kemudian, Egbe meninggalkan ruang anatomi dan menangis, setelah tahu sosok kadaver yang ditanganinya.

Dilansir BBC Senin (2/8/2021), jenazah yang hendak dibedah adalah Divine, teman Egbe selama tujuh tahun.

"Kami sering pergi ke klub bersama. Ada dua lubang peluru yang bersarang di dada sebelah kanannya," papar Egbe.

Mahasiswa kedokteran lainnya, Onyifo Ana juga berlari setelah Egbe, dan menemukan temannya itu terisak di luar.

Ana menuturkan, kebanyakan mayat penelitian yang mereka pakai berlubang oleh peluru. "Saya merasa bersalah saat menyadari mereka kemungkinan bukanlah kriminal," kata dia.

Dia mengungkapkan pada pagi hatinya, dia sudah melihat mobil polisi membawa mobil berisi mayat penuh darah di luar fakultasnya.

Baca juga: Dikira Manekin, Mayat Wanita Dibuang Begitu Saja di Tempat Sampah

Egbe segera mengirim pesan ke keluarga Divine yang ternyata mencari di kantor polisi terdekat. Divine dan tiga temannya ditangkap saat sedang keluar.

Penemuan mengejutkan Egbe menunjukkan kurangnya kadaver bagi mahasiswa kedokteran, dan nasib orang yang ditangkap polisi.

Di Nigeria, aturan saat ini menyebutkan "jasad tak bertuan" bisa diserahkan ke fakultas kedokteran jika tak ada keluarga yang mengambil.

Baca juga: 2 Remaja Curi Perhiasan di Tubuh Jenazah lalu Unggah Video di Media Sosial

Menurut jurnal Clinical Anatomy, lebih dari 90 persen kadaver yang dipakai di fakultas kedokteran Nigeria adalah kriminal yang ditembak mati aparat.

Mereka berusia antara 20 sampai 40 tahun, 95 persen di antaranya pria, dan tiga dari empat mayat merupakan warga kelas ekonomi ke bawah.

"Tidak ada yang berubah dalam 10 tahun terakhir," kata Emeka Anyanwu, profesor anatomi di Universitas Nigeria, sebagai salah satu penulis jurnal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com