Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibesarkan Orangtuanya yang Anggota ISIS, Gadis AS Ini Dikeluarkan dari Suriah

Kompas.com - 03/08/2021, 18:07 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

DAMASKUS, KOMPAS.com - Seorang gadis kelahiran AS diselamatkan dari Suriah, tempat dia dibesarkan oleh orangtuanya yang anggota ISIS.

Aminah Mohamad, bocah delapan tahun yang ibunya berasal dari Tennessee, tinggal dalam cengkeraman teroris itu sejak 2014.

Buzzfeed memberitakan, dia ditangkap dan dibawa ke kamp penampungan yang dikelola milisi Kurdi, sebelum dikeluarkan pada 17 Juli.

Baca juga: Selandia Baru Terima Pemulangan Wanita yang Terkait dengan ISIS

Pada Sabtu (31/7/2021), dia diwawancarai oleh International Center for the Study of Violent Extremism mengenai kehidupannya bersama ISIS.

"Dia jelas menyebut dirinya Aminah, dan membahas keluarganya dalam kesedihan yang dalam," kata direktur lembaga itu, Anne Speckhard.

Dilansir New York Post Senin (2/8/2021), Speckhard mengatakan Aminah sama sekali tidak mengetahui di mana dia berada.

"Dia membutuhkan lingkungan yang aman, terprediksi, dan penuh cinta untuk menggantikan kondisi traumatis yang dia alami sebelumnya," kata dia.

Penyelamatan Aminah dimungkinkan berkat campur tangan mantan diplomat Peter Galbraith dan seorang perempuan Kanada.

Wanita "Negeri Mapple" itu disebut bertemu dengan ibu Aminah ketika ISIS masih mempunyai kendali di Suriah.

Baca juga: ISIS Klaim Dalang Ledakan Bom Bunuh Diri di Pasar Irak yang Tewaskan 35 Orang

Perempuan yang tidak disebutkan identitasnya tersebut mengungkapkan, anak-anak di kamp pengungsian mempunyai kehidupan yang sulit.

"Mereka sudah mengalami trauma karena kehilangan satu atau semua orangtua mereka, dan hidup di bawah kekerasan, kemiskinan, dan penderitaan," paparnya.

Wanita tersebut melanjutkan, setiap hari anak-anak itu kekurangan makanan, pendidikan, dan hidup dalam bahaya.

Keluarga Aminah disebut sempat tinggal di Swiss, namun direlokasi ke daerah yang dikuasai Daesh (akronomi ISIS dalam bahasa Arab).

Ayah Aminah, Yasin Mohamad, terbunuh dalam serangan udara pada Juni 2015. Ibunya, Ariel Bradley, menikah lagi dengan anggota ISIS lainnya, Tareq Kamleh.

Baca juga: Belgia Pulangkan 6 Ibu dan 10 Anak Terduga Anggota ISIS dari Suriah

Bradley dan Kamleh kemudian tewas pada 2018. Aminah kemudian diserahkan kepada istri lain dari ayah tirinya.

Melalui sumbernya di milisi Kurdi, Galbraith membebaskan perempuan Kanada itu, Aminah, dan penghuni kamp pengungsian lainnya.

Galbraith menuturkan, ketika dia mendengar Aminah berada di kamp sendirian, dia tidak bisa menahan diri dan mengeluarkan bocah itu.

Kementerian Luar Negeri AS tidak memberikan bantahan maupun konfirmasi upaya pembebasan Aminah dari Suriah.

Baca juga: Koalisi Negara Barat Khawatir ISIS Berekspansi ke Afrika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com