Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Anak Korban Genosida Ditemukan, Hari Kanada 2021 Dibatalkan

Kompas.com - 03/07/2021, 11:27 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

OTTAWA, KOMPAS.com - Perayaan Hari Kanada tahun 2021 yang jatuh pada tanggal 1 Juli, dibatalkan di berbagai kota besar.

Dilansir Strait Times, pembatalan terjadi menyusul penemuan ratusan jenazah anak-anak di bekas sekolah asrama.

Dulunya, anak-anak ini berasal dari masyarakat adat yang menjalani asimilasi paksa ke kehidupan ala Barat, lantas mengalami pembantaian.

Baca juga: Banding Dakwaan Genosida Jagal Bosnis Ratko Mladic Ditolak

Hampir seribu makam tak bertanda ini ditemukan di bekas sekolah asrama di British Columbia dan Saskatchewan, yang sebagian besar dijalankan Gereja Katolik dan didanai pemerintah.

Ini membuat Hari Kanada yang biasanya dirayakan dengan melakukan barbekyu di halaman belakang rumah dan kembang api, tak digelar tahun ini.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan Hari Kanada tahun ini akan menjadi "saat untuk refleksi".

Baca juga: PM Kanada Kutuk Serangan Teroris yang Tewaskan Keluarga Muslim dalam Tabrakan Truk

Tagar #CancelCanadaDay pun melonjak, baik di media sosial atau pawai langsung. Semuanya dilakukan untuk menghormati para korban dan penyintas sistem sekolah perumahan Kanada.

Sekolah-sekolah tersebut secara paksa memisahkan anak-anak adat dan suku asli Kanada dari keluarga mereka.

Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi pada tahun 2015, menyebutnya sebagai "genosida budaya".

"Kanada perlu membuat perhitungan dengan sejarahnya," kata Profesor Sosiologi Akwasi Owusu-Bempah dari Universitas Toronto.

"Saya berpikir kita tidak bisa merayakan negara ini apa adanya tanpa mengakui kesalahan," tambahnya.

Sekolah penduduk pribumi tersebut dioperasikan Gereja Katolik dari tahun 1912 hingga awal 1970-an. Setelah itu, bangunan tersebut diubah menjadi resor dan kasino, dengan lapangan golf di dekatnya.

Baca juga: Oposisi Namibia Kritisi Permintaan Maaf Genosida dari Jerman

Merespons temuan ini, puluhan ribu warga Kanada juga turun ke jalan pada 1 Juli. Mereka mengenakan kemeja oranye sebagai tanda berkabung untuk anak-anak pribumi korban pembantaian.

Lebih dari 10 ribu orang terlihat berkumpul di Ontario. Pawai juga berlangsung di Montreal, Thunder Bay, dan kota-kota lainnya.

Massa juga tampak berkerumun di Parliament Hill, Ottawa. Mereka kompak meneriakkan kecaman pada genosida pada anak-anak pribumi sejak tahun 1820-an.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com