Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Myanmar Serbu Sebuah Desa, 25 Orang Dilaporkan Tewas

Kompas.com - 05/07/2021, 15:04 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TABAYIN, KOMPAS.com – Sedikitnya 25 orang tewas di tangan pasukan junta militer di sebelah barat Kotapraja Tabayin, Sagaing Region, Myanmar.

Melansir The Irrawaddy, insiden mematikan tersebut terjadi pada Jumat (2/7/2021).

Para korban tersebut tewas ketika terjadi baku tembak antara pasukan junta militer dengan kelompok perlawanan sipil yang menamakan diri sebagai Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF).

Baca juga: AS Keluarkan Sanksi Baru untuk 22 Orang Termasuk 4 Menteri Myanmar

Baku tembak itu terjadi saat PDF mempertahankan desa Satpyarkyin dari serangan pasukan junta militer berkekuatan 150 personel.

Dalam serbuan itu, pasukan junta militer juga didukung oleh artileri.

PDF menyatakan, setidaknya 18 anggotanya tewas dan 10 orang mengalami luka-luka. Mereka menambahkan sebanyak empat personel pasukan junta militer juga tewas.

PDF menambahkan, setidaknya 40 peluru artileri ditembakkan ke desa itu. Seorang anak laki-laki ditahan oleh tentara Myanmar saat mencoba melarikan diri.

Baca juga: Min Aung Hlaing Berulang Tahun, Warga Myanmar Rayakan dengan Acara Pemakaman

Seorang penduduk desa yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pihaknya menemukan beberapa jenazah anggota PDF dan empat jenazah warga sipil.

Sehingga, total korban tewas akibat insiden berdarah tersebut menjadi 25 orang.

Dia menuturkan, para anggota PDF hanya dipersenjatai dengan senjata api tradisional. Baku tembak terjadi pada Jumat pagi dan PDF mundur pada Jumat malam.

“Kami tidak dapat mengambil semua jenazah karena serangan rezim terus berlanjut,” kata penduduk desa itu.

Baca juga: Lepaskan 2.000 Tahanan, Tindakan Militer Myanmar Dituding Cuma Rekayasa

“Makanan dan obat-obatan sangat dibutuhkan bagi para pengungsi karena mereka tidak dapat mengambil apa pun saat melarikan diri dari rumah mereka,” sambungnya.

Ribuan penduduk dari 11 desa, termasuk Satpyarkyin, telah meninggalkan rumah mereka karena junta melancarkan bombardir dari moncong artileri mereka.

Pada 2003, sempat terjadi insiden berdarah di mana para preman pro-junta militer menyerang konvoi Aung San Suu Kyi.

Kendaraan yang ditumpangi Suu Kyi berhasil melarikan diri. Namun, sebanyak 70 orang dilaporkan tewas akibat kejadian itu.

Baca juga: Gelar Doa Bersama, 3 Pastor Ditangkap Junta Militer Myanmar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com