Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Doa Bersama, 3 Pastor Ditangkap Junta Militer Myanmar

Kompas.com - 01/07/2021, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Pasukan junta militer Myanmar menahan dan mendakwa tiga pastor Kristen dari Negara Bagian Kachin.

Padahal, ketiga pastor tersebut hanya mengorganisasi doa bersama untuk perdamaian di Myanmar.

Tiga pastor tersebut berasal dari tiga gereja berbeda. Melansir The Irrawaddy, ketiganya ditangkap pada Senin (28/6/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Junta Myanmar Pesan Vaksin dari Rusia dan China

Ketiga pastor itu ditangkap setelah Ketua Komite Sastra dan Budaya Rawang (RLCC) Marip Yaw Shu mengajukan pengaduan terhadap mereka.

Marip menuding ketiga pastor melakukan penghasitan ketika memimpin sebuah kebaktian doa di Kotapraja Nawngmun, Putao, Negara Bagian Kachin, pada 3 Maret.

Ketiganya terancam dijatuhi hukuman tiga tahun penjara atas tuduhan penghasutan.

Sebelum mengajukan aduan, Marip meminta persetujuan dari otoritas militer Putao untuk mengajukan tuntutan terhadap ketiganya pada 14 Juni.

Baca juga: Myanmar Bakar Narkoba Senilai Rp 10 Triliun

Polisi Kotapraja Nawngmun lantas menangkap dan membawa ketiga pastor itu untuk diinterogasi di Putao pada Senin.

Setelah itu, mereka ditahan di Putao. Di antara ketiganya, dua pastor dikabarkan memiliki masalah kesehatan.

Marip sendiri rupanya adalah anggota Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan.

Baca juga: Kudeta Myanmar Membuat Lebih dari 200.000 Orang Jadi Pengungsi

Partai ini merupakan proksi militer Myanmar yan kini menjadi badan administratif junta militer Myanmar di Putao.

Dia mencalonkan diri untuk jabatan menteri urusan etnik Rawang di Negara Bagian Kachin dalam pemilu 2020.

Dalam pemungutan suara, dia menerima lebih dari 10.000 suara. Namun, dia tetap kalah melawan kandidat dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dengan selisih 2.000 suara.

Baca juga: Pemimpin Militer Myanmar Bidik Beberapa Negara yang “Ganggu” Urusan dalam Negerinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com