Jepang Kirim 1 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca ke Indonesia

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang menyumbangkan 1 juta dosis vaksin AstraZeneca ke Indonesia, yang dikirim pada Kamis (1/7/2021) dan akan tiba di Tanah Air pada sore hari yang sama.

Vaksin Covid-19 ini diberangkatkan menggunakan penerbangan Japan Airlines JL725 dari bandara Narita dengan tujuan bandara Internasional Soekano Hatta.

Pengiriman vaksin virus corona dari Jepang ini merupakan bagian dari Diplomasi Vaksin Indonesia.

Baca juga: Mengenal Vaksin AstraZeneca yang Diklaim Efektif Lawan Varian Delta

Dikutip dari siaran pers KBRI Tokyo, Indonesia memperjuangkan jaminan akses yang adil terhadap vaksin yang aman, efektif dan berkualitas di seluruh negara dan kawasan.

Indonesia berupaya mewujudkan cakupan kesehatan semesta (Universal Health Coverage), yang dilakukan secara bilateral maupun mekanisme multilateral melalui COVAX.

KBRI TOKYO Wakil Kepala Perwakilan RI di Tokyo, Tri Purnajaya (kanan) selaku Ketua Satgas Diplomasi Vaksin KBRI Tokyo, dan Direktur Second Southeast Division Kemlu Jepang Hajime Ueda (kiri), melepas 13 kontainer yang memuat sekitar 1 juta dosis vaksin Astra Zeneca bantuan dari Pemerintah Jepang untuk Indonesia di Bandara Narita, Jepang, pada Kamis (1/7/2021).

Baca juga: Studi Oxford: Tambahan Interval Dosis Kedua dan Ketiga Vaksin AstraZeneca Tingkatkan Kekebalan

Sebanyak 13 kontainer memuat sekitar 1 juta dosis corona itu yang merupakan bantuan dari Pemerintah Jepang untuk Indonesia.

Selain menyampaikan apresiasi Indonesia kepada Jepang, Tri Purnajaya juga menyebutkan pengiriman vaksin Covid-19 tersebut merupakan cerminan kuatnya hubungan kedua negara sebagai sahabat sekaligus mitra strategis, maupun dalam konteks people-to-people.

Sementara itu, Hajime Ueda menyampaikan harapan Pemerintah Jepang bahwa kerja sama pengiriman vaksin AstraZeneca ini dapat membantu upaya Indonesia menangani wabah Covid-19, sekaligus memperkuat kerja sama antara kedua negara.

Baca juga: 2 Dosis Vaksin AstraZeneca Bikin Kekebalan Kuat Selama Setahun, Studi Baru Jelaskan