Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donald Rumsfeld Meninggal, Dikenang sebagai Penjahat Perang AS di Afghanistan dan Irak

Kompas.com - 01/07/2021, 11:44 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Donald Rumsfeld perancang perang AS di Afghanistan dan Irak dikabarkan meninggal pada usia 88 tahun.

Rumsfeld menjabat sebagai menteri pertahanan dari era Presiden Amerika Serikat George W Bush itu bertugas dari 2001-2006.

Pada saat itu adalah pengalaman keduanya menjadi menteri pertahanan AS.

Baca juga: Militer AS Serang Perbatasan Irak dan Suriah atas Perintah Biden

Pada 1975-1977, ia telah menjabat sebagai menteri pertahanan termuda dalam sejarah AS di bawah Presiden Gerald Ford 1975-1977.

Keluarga Rumsfeld mengumumkan kematiannya pada Rabu (30/6/2021), di Twitter bahwa ia "dikelilingi oleh keluarga tercinta di Taos, New Mexico", seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Rabu (30/6/2021).

"Kami akan mengingat cintanya yang tak tergoyahkan untuk istrinya Jouce, keluarga dan teman-temannya, dan integritas yang dia bawa ke kehidupan yang didedikasikan untuk negara," kata keluarganya.

Dalam pernyataan terpisah, Bush memuji Rumsfeld sebagai "seorang pria yang cerdas, berintegritas, dan memiliki energi yang hampir tidak ada habisnya", yang "berani dalam mengambil keputusan sulit dan tidak pernah lepas dari tanggung jawab".

Namun bagi banyak pengamat kabar kematian Rumsfeld, mengingatkan mereka tentang kekerasan dan kematian ribuan orang dalam invasi AS ke Afghanistan pada 2001 dan ke Irak pada 2003, di mana ia memiliki peran sentral.

Iyad el-Baghdadi, presiden dari Kawaakibi Foundation, kelompok penelitian dan aktivis yang fokus pada kebebasan di dunia Arab, merespons dingin kabar kematian pemimpin perang AS itu.

Baca juga: Terbang di Atas Pangkalan AS di Irak, 2 Drone Dihancurkan

"Donald Rumsfeld adalah seorang penjahat perang yang memimpin perang ilegal yang melibatkan pembantaian besar-besaran terhadap warga sipil, penyiksaan dan penjarah sistemik, dan korupsi besar-besaran," kata el-Baghdadi.

"Negara yang dia bantu hancurkan masih belum pulih. Ini adalah warisannya. Semoga dia terbakar di negara untuk selama-lamanya," tandasnya.

Rumsfeld mengawasi invasi AS ke Afghanistan pada 2001 dan menggulingkan Saddam Hussein di Irak pada 2003, tetapi gagal menangani buntut masalahnya.

Irak jatuh dalam kekacauan dengan pemberontakan berdarah dan berlangsungnya kekerasan antara Muslim Sunni dan Syiah.

Pasukan AS tetap berada di Irak hingga 2011, lama setelah Rumsfeld meninggalkan jabatannya.

Banyak sejarawan dan pakar militer menyalahkan Rumsfeld atas keputusan yang menyebabkan penderitaan di Irak dan Afghanistan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com