WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Militer AS melalui Pentagon mengumumkan, mereka menyerang perbatasan Irak dan Suriah atas perintah Presiden Joe Biden.
Kementerian Pertahanan AS menerangkan, mereka menyasar target yang diyakini dipakai milisi pendukung Iran.
Washington menyatakan, milisi pro-Teheran menggunakan fasilitas tersebut untuk meluncurkan drone dan mengancam warganya.
Baca juga: Ketegangan Meningkat Setelah Serangan Udara Israel Gempur Gaza
"Atas perintah Presiden Biden, militer AS melakukan serangan udara presisi melawan kelompok pro-Iran di perbatasan Suriah dan Irak," jelas Pentagon.
Juru bicara John Kirby mengatakan, mereka memilih target yang dipakai musuh meluncurkan pesawat tak berawak mereka.
Kirby menegaskan, militer mengambil opsi serangan untuk meminimalkan risiko yang bakal dihadapi pasukannya.
Dia juga mengeklaim, tentara "Negeri Uncle Sam" datang atas undangan Baghdad demi membantu upaya mengalahkan ISIS.
Sumber keamanan Irak dikutip RT Minggu (27/6/2021) mengungkapkan, ledakan terjadi di wilayah permukiman Suriah.
Berbeda dengan Irak, Suriah menegaskan mereka sama sekali tidak mengundang pasukan "Negeri Uncle Sam".
Damaskus pun menyatakan bahwa keberadaan balatentara AS di wilayah mereka ilegal, sehingga seharusnya angkat kaki.
Kementerian Pertahanan AS dalam pernyataannya tidak merinci apakah ada korban jiwa dalam serangan udara tersebut.
Kantor berita Suriah SANA melaporkan, seorang anak terbunuh dalam serangan udara itu, dengan tiga warga lainnya terluka.
Baca juga: Serangan Udara Etiopia di Pasar Tigray: 64 Orang Tewas, 180 Luka-luka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.