Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Monyet Liar Mati Diduga Diracuni, Kejang-kejang Saat Sekarat

Kompas.com - 28/06/2021, 17:21 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

PAYA TERUBONG, KOMPAS.com - Sebanyak sembilan monyet liar ditemukan mati di Paya Terubong, Penang, Malaysia, diduga akibat diracuni.

Menurut Kepala Polisi Distrik Timur Laut, Asisten Komisaris Soffian Santong, laporan polisi dibuat oleh satpam yang bertugas di perumahan dekat situ, lapor Harian Metro.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan salah satu monyet kejang-kejang saat sekarat.

Baca juga: Serang 250 Orang, Monyet Pemabuk Ini Dihukum Penjara Seumur Hidup

Kemudian video lainnya menunjukkan beberapa monyet tergeletak tak bergerak di tanah.

“Satpam membuat laporan setelah diketahui sembilan ekor kera liar diduga diracuni di depan apartemen di Grand View,” kata Soffian Santong dikutip dari World of Buzz, Senin (28/6/2021).

“Kasus ini sudah dirujuk ke Departemen Margasatwa dan Taman Nasional (Perhilitan) untuk penyelidikan lebih lanjut.”

Satpam yang melapor tadi berkata, dia mengetahui kejadian itu dari wanita yang sering memberi makan hewan-hewan di daerah tersebut.

Baca juga: Bernama Godzilla, Monyet Ini Jadi Gemuk karena Diberi Junk Food oleh Pengunjung

Satpam mengatakan, wanita itu menghubunginya dan mengaku menemukan sepotong biskuit yang diyakini mengandung racun di mulut monyet, dan bergegas ke lokasi untuk menyelidiki.

“Saya sudah 40 tahun tinggal di sini, saya tidak pernah mendengar keluhan monyet mengganggu warga."

"Tindakan ini sangat kejam dan tindakan tegas harus dilakukan terhadap para pelakunya,” kata satpam.

Baca juga: Bayi 8 Hari Diculik Kawanan Monyet lalu Tewas Dilempar dari Atap Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com