Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serang 250 Orang, Monyet Pemabuk Ini Dihukum Penjara Seumur Hidup

Kompas.com - 18/04/2021, 15:11 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seekor monyet pemabuk di India dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, karena menyerang 250 orang.

Diwartakan Business Insider India, primata bernama Kalua awalnya hewan peliharaan seorang dukun lokal.

Secara teratur, si dukun akan memberi minum peliharaannya minuman keras sehingga si primata jadi kecanduan.

Baca juga: Mirasnya Habis, Monyet Pemabuk Ini Bunuh 1 Orang dan Lukai Ratusan Lainnya

Karena kecanduan alkohol itulah, Kalua dilaporkan menjadi agresif setelah pemiliknya diketahui meninggal.

Si monyet pemabuk itu menyerang warga di Distrik Mirzapur, di mana 250 orang dilaporkan menjadi korbannya.

Dikutip World of Buzz Sabtu (17/4/2021), Kalua menggigit muka anak-anak dan perempuan, dengan satu korbannya tewas.

Primata berusia enam tahun itu kemudian ditangkap pawang setempat dalam insiden yang terjadi tiga tahun lalu.

Mohd Nasir, dokter di Kebun Binatang Kanpur menuturkan Kalua "dipenjara" di kandang bersama monyet lainnya.

"Kami memasukkannya di kandang isolasi selama beberapa bulan dan memindahkannya di tempat berbeda," kata Nasir.

Dokter hewan itu menerangkan, meski sudah dipindah ke kandang terpisah, perilaku Kalua tetap agresif.

Karena itu, Nasir menyatakan dia dan tim kebun binatang sepakat bahwa Kalua "dipenjara seumur hidup".

Pakar menjelaskan selain kecanduan alkohol, Kalua diketahui tidak suka mengonsumsi sayur atau makanan normal primata lainnya.

Mereka menduga perilaku agresifnya didapat dari kanibalisme, di mana almarhum pemiliknya memberi makan daging kera lain.

Baca juga: Polisi Tangkap 2 Pria yang Pakai Monyet untuk Curi Uang Warga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com