Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Ini, AS-China Sepakat Perangi Perubahan Iklim

Kompas.com - 18/04/2021, 13:42 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) dan China sepakat bekerja sama dan berbuat lebih banyak untuk mengatasi perubahan iklim.

Utusan Khusus Presiden AS untuk Perubahan Iklim, John Kerry, dan mitranya dari China, Xie Zhenhua, menyepakati hal itu selama pembicaraan di Shanghai, China, pada 15-16 April.

Baca juga: Tiap 10 Jam, FBI Buka Investigasi Baru Terkait Pemerintah China

Kesepakatan itu tercapai beberapa hari sebelum pertemuan para pemimpin dunia yang akan membahas topik perubahan iklim sebagaimana dilansir The National, Minggu (18/4/2021).

Pertemuan para pemimpin dunia yang akan membahas perubahan iklim akan digelar secara virtual pada Kamis (22/4/2021) hingga Jumat (23/4/2021) dengan Presiden AS Joe Biden sebagai tuan rumahnya.

Washington dan Beijing akan bekerja sama dengan pihak lain guna memenuhi Perjanjian Paris dan untuk mempromosikan konferensi perubahan iklim PBB di Glasgow, Skotlandia, akhir tahun ini.

Baik AS maupun China menyepakati tujuan untuk meningkatkan ambisi iklim global dalam mitigasi, adaptasi, dan dukungan.

Baca juga: Tak Ingin Buat China Marah, Kapal Induk Inggris Hindari Lewat Selat Taiwan

AS dan China mendukung tujuan Perjanjian Paris untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata global hingga di bawah 2 derajat Celsius.

"Kesepakatan itu merupakan langkah tegas menuju kerja sama di tengah tantangan geopolitik yang besar," kata Li Shuo, seorang analis iklim di Greenpeace Asia Timur yang berbasis di Beijing.

Dia menambahkan, kesepakatan itu menggarisbawahi perlunya tindakan pencegahan perubahan iklim untuk jangka pendek.

Kesepakatan itu muncul di tengah ketegangan yang meningkat antara AS dan China di Laut China Selatan, ketegangan atas hak asasi manusia, dan masalah perdagangan.

Pada Jumat (16/4/2021), Biden menemui Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga di Gedung Putih.

Baca juga: Apakah Nasib Alibaba Jadi Peringatan bagi Perusahaan Teknologi China Lainnya?

Dalam pertemuan itu, mereka berbagi keprihatinan atas aktivitas China yang tidak sesuai dengan aturan internasional.

Kementerian Luar Negeri China membantah kritik tersebut dan menuduh Biden ikut campur dalam urusan dalam negerinya.

Di sisi lain, Presiden China Xi Jinping sangat ingin agar China menjadi pemimpin dalam memerangi perubahan iklim.

Xi menjadikan lingkungan sebagai sektor prioritas setelah dia berkuasa pada 2013.

Kebijakannya membantu mendorong China menjadi pemain utama dunia dalam pembuatan panel surya, turbin angin, dan kendaraan listrik.

Baca juga: China Tantang Menkeu Jepang Minum Air Limbah PLTN Fukushima

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com