BEIJING, KOMPAS.com – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menantang Menteri Keuangan Jepang Taro Aso untuk meminum air limbah PLTN Fukushima.
Pernyataan keras itu dilontarkan Lijian pada Rabu (14/4/2021) setelah Aso mengatakan bahwa air limbah PLTN Fukushima yang akan dibuang ke laut aman untuk dikonsumsi.
Baca juga: Jepang: Penolakan Pembuangan Air Limbah PLTN Fukushima ke Laut Tidak Ilmiah
"Seorang pejabat Jepang mengatakan tidak apa-apa jika kita minum air (limbah PLTN Fukushima) ini, jadi silakan diminum," kata Zhao sebagaimana dilansir The Washington Post.
Sebelumnya, pada Selasa (13/4/2021), pemerintah Jepang memutuskan untuk melepaskan air limbah PLTN Fukushima ke laut dari pabrik dalam dua tahun.
Setelah itu, dalam konferensi pers pada Selasa, Aso mengatakan bahwa air limbah PLTN tersebut telah diolah sedemikian rupa sehingga tidak apa-apa jika diminum.
"Saya telah mendengar bahwa kita tidak akan kena apa-apa jika kita minum (air limbah PLTN Fukushima),” kaya Aso sebagaimana dilansir The Japan Times.
Di sisi lain, Zhao menyindir bahwa Jepang harusnya berkaca pada penyakit Minamata sebelum akhirnya memutuskan untuk membuang air limbah PLTN Fukushima ke laut.
Penyakit Minamata muncul pada akhir 1950-an yang disebabkan air yang tercemar merkuri yang dibuang ke laut oleh pabrik kimia Chisso Corp di kota pesisir Minamata, Prefektur Kumamoto.
Penyakit tersebut melumpuhkan sistem saraf pusat manusia dan memicu cacat lahir.
Penduduk setempat mengalami gejala aneh seperti gemetar, kejang, kesulitan berjalan, berkurangnya pendengaran, kelumpuhan, hingga kematian.
Baca juga: Jepang Akan Buang 1,25 Juta Ton Air Limbah Nuklir Fukushima ke Laut
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.