Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Beri Peringatan AS: Jangan Main Api soal Taiwan

Kompas.com - 14/04/2021, 10:40 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com – China dengan gamblang berkata kepada Amerika Serikat (AS) untuk berhenti "bermain api" soal Taiwan.

Hal itu dilontarkan oleh Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada Selasa (13/4/2021) sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Jaga-jaga Perang Lawan China, Taiwan Modernisasi Alutsista

Pernyataan itu dikeluarkan Zhao setelah AS mengeluarkan pedoman yang memungkinkan pejabat AS lebih leluasa bertemu dengan pejabat Taiwan.

Pedoman itu dikeluarkan Kementerian Luar Negeri AS pada Jumat (9/4/2021) setelah China meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Taiwan.

China selalu mengeklaim Taiwan adalah bagian dari wilayahnya. Sedangkan Taipei berkeras bahwa pihaknya memiliki pemerintahan sendiri.

Zhao Lijian mengatakan kepada wartawan bahwa mereka telah mengajukan pernyataan tegas kepada AS.

Baca juga: Lakukan Serbuan Terbesar, China Terbangkan 25 Jet Tempur dan Pengebom ke Taiwan

“Jangan bermain api atas masalah Taiwan, segera hentikan segala bentuk kontak resmi AS-Taiwan, tangani masalah tersebut dengan hati-hati dan tepat,” kata Zhao.

Dia juga meminta Washington untuk tidak mengirim sinyal yang salah kepada “pasukan kemerdekaan” Taiwan.

“Supaya tidak secara subversif memengaruhi dan merusak hubungan China-AS serta perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan,” tambah Zhao.

AS sendiri semakin memperhatikan situasi yang semakin memanas di Selat Taiwan.

Baca juga: AS Peringatkan China agar Tak Macam-macam di Filipina dan Taiwan

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuturkan, Washington prihatin atas tindakan agresif China terhadap Taiwan.

Dalam tanggapan tertulis tentang pernyataan Blinken yang diberikan kepada Reuters, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa Beijing bertekad bulat melindungi kedaulatan negara.

"Jangan berdiri di sisi yang berlawanan dengan 1,4 miliar rakyat China," tambah Kementerian Luar Negeri China.

Pada Selasa, Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan adanya pelanggaran lanjutan oleh pesawat-pesawat China ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.

Baca juga: Lagi, China Kirim 15 Pesawatnya Langgar Zona Pertahanan Taiwan

Pada Senin, Taipei melaporkan bahwa sebanyak 25 pesawat milik angkatan udara China memasuki ADIZ Taiwan.

Sebelumnya, mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan pencabutan pembatasan kontak antara pejabat AS dan pejabat-pejabat Taiwan.

Pengumuman itu disampaikan Pompeo menjelang berakhirnya masa kepresidenan Donald Trump.

Sementara itu, secara resmi, Washington lebih mengakui Beijing ketimbang Taipei. Namun, AS merupakan pendukung sekaligus pemasok senjata utama untuk Taiwan.

Baca juga: Jika China Menyerang, Taiwan Akan Berjuang sampai Akhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com