Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[VIDEO] Lebih dari 100 Ekor Monyet "Gerebek" Sebuah Ladang Desa di Thailand karena Kelaparan

Kompas.com - 23/01/2021, 19:57 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Sekelompok monyet dalam jumlah yang diperkirakan lebih dari 100 ekor menyerbu sebuah ladang di Thailand untuk mencuri makanan.

Melansir Daily Mail, Jumat (22/1/2021) monyet-monyet itu mencuri makanan karena pasokan makanan mereka yang biasa didapatkan dari para turis menurun drastis saat pandemi Covid-19.

Sebuah rekaman video menunjukkan monyet-monyet dewasa dan bahkan yang masih anak-anak berlomba mengambil potongan jagung untuk dimakan di Provinsi Nakhon Ratchasima pada 18 Januari lalu.

Baca juga: Video Viral Seekor Anak Monyet Ngambek karena Tuannya Hendak Bekerja ke Kota

Penduduk desa hanya bisa menyaksikan makhluk-makhluk yang merusak tanaman mereka itu dari jauh.

Adapun video yang tersebar di media sosial direkam oleh beberapa orang dari dalam mobil.

Salah seorang pemilik ladang mengatakan bahwa dia tidak berani menghentikan monyet-monyet itu karena jumlah mereka terlampau banyak dan bisa menjadi agresif.

Baca juga: NASA Diduga Suntik Mati 27 Monyet di Pusat Penelitiannya

Menurut orang itu, tidak mungkin menghentikan semua monyet yang kelaparan karena seekor monyet saja bisa menyakiti manusia jika monyet itu berkehendak.

Rupanya tak hanya monyet. Karena ladang itu dekat dengan Taman Nasional tempat monyet dan beberapa hewan lain tinggal, ladang itu juga pernah "digerebek" sapi, gajah, dan bahkan banteng yang kelaparan.

Kelompok monyet yang diperkirakan lebih dari 100 itu muncul dari area non-berburu Khao Phaeng Ma dan Taman Nasional Khao Yai, tempat mereka tinggal.

Baca juga: Jarang Terjadi, Monyet Ini Tertangkap Melakukan Tindakan Kanibalisme

Hewan-hewan itu biasanya diberi makan oleh para turis namun karena pandemi, turis yang datang semakin sedikit.

Pada kuartal pertama tahun 2020, turis di Thailand turun dari 10,7 juta menjadi 6,7 juta. Hal itu terjadi ketika pandemi dimulai dan negara membatasi jumlah orang yang bepergian.

Pada Maret 2020 misalnya, hanya 800.000 turis yang datang ke Thailand. Jauh berbeda dengan tahun 2019, sebanyak 3,4 juta turis.

Baca juga: Pernikahan Pasangan Ini Hampir Batal Gara-gara Monyet Pencopet

Pada kuartal 2 dan 3 tahun 2020 angka kedatangan turis ke Thailand sangat kecil, dengan angka dari Kementerian Pariwisata Thailand menunjukkan hanya 3.065 turis yang datang dari luar negeri pada November 2020.

Sebelum virus corona melanda seluruh negara termasuk Thailand, monyet-monyet adalah magnet wisata dan mendatangkan banyak turis.

Para turis biasanya membeli banyak buah dari bisnis lokal dan memberi makan monyet-monyet untuk berfoto bersama.

Hewan-hewan itu juga menarik turis dari kalangan umat Buddha yang percaya bahwa memberi makan hewan adalah salah satu perbuatan derma yang baik.

Baca juga: Tragis, 1 Keluarga Tewas Dibunuh Monyet saat Tidur di Luar Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com