Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Bebas Malaria, Kado Bagi Ulang Tahun ke-100 Partai Komunis

Kompas.com - 01/07/2021, 09:03 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa China telah terbebas malaria.

Kabar tersebut menjadi angin segar bagi “Negeri Panda” setelah berupaya keras menghapus penyakit endemik tersebut.

Pada dekade 1940-an, laporan 30 juta kasus malaria per tahun adalah hal yang biasanya di China. Sejak saat itu, upaya pemberantasan malaria dicanangkan dan digalakkan.

Baca juga: Genus Malaria Langka Muncul di India, Ditemukan pada Seorang Tentara

Melansir Reuters, Kamis (1/7/2021), negara ini menggunakan berbagai metode untuk memutus siklus penularan parasit melalui nyamuk.

WHO mengatakan, sudah empat tahun berturut-turut China melaporkan nol kasus malaria. Dengan demikian, negara tersebut mendapatkan sertifikasi bebas malaria.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menuturkan, keberhasilan China memberantas malaria diperoleh dengan susah payah.

Sementara itu, Beijing sedang menyiapkan perayaan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China yang akan dilangsungkan pekan ini.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, DB, dan Malaria, Bapak Ini Juga Selamat dari Gigitan Kobra

Pemerintah memuji sertifikasi tersebut sebagai pencapaian besar untuk tujuan hak asasi manusia China sekaligus kado bagi partai tersebut.

"Partai Komunis China dan pemerintah China selalu memprioritaskan menjaga kesehatan, keselamatan, dan kemakmuran rakyat," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.

“Menghilangkan malaria adalah kontribusi besar China terhadap kesehatan manusia dan kemajuan hak asasi manusia global,” tambahnya.

Malaria adalah penyakit yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk.

Gejala penyakit ini seperti demam, sakit kepala, dan kedinginan. Jika tidak segera diberi pengobatan, kondisi pasien bisa semakin parah dan seringkali menyebabkan kematian.

Baca juga: Trump Mengaku Tak lagi Konsumsi Obat Malaria Hidroksiklorokuin

Meskipun dapat dicegah dan mayoritas pasien dapat disembuhkan jika didiagnosis dan diobati dengan cepat, malaria tidak boleh dianggap enteng.

WHO memperkirakan ada 229 juta kasus malaria di seluruh dunia pada 2019 dengan 409.000 kematian. Sekitar 94 persen dari semua kasus tersebut berasal dari Afrika.

Negara di dunia dapat mendapatkan sertifikasi bebas malaria dengan mengajukan proposal ke WHO setelah mereka mencatatkan nol kasus malaria selama empat tahun berturut-turut.

Setelah itu, negara harus menunjukkan bukti tanpa ada kasus malaria dan menunjukkan kemampuan mereka untuk mencegah wabah di masa depan.

Menurut WHO, China menjadi negara ke-40 di dunia yang dinyatakan bebas malaria.

Baca juga: Cegah Covid-19, Trump Mengaku Minum Obat Malaria Hidroksiklorokuin Setiap Hari

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com