Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Mengaku Tak lagi Konsumsi Obat Malaria Hidroksiklorokuin

Kompas.com - 25/05/2020, 21:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengaku dia tak lagi mengonsumsi obat malaria, hidroksiklorokuin, untuk melawan virus corona.

Sebelumnya, presiden dari Partai Republik itu sudah mengonsumsi obat itu selama beberapa pekan sebagai obat mencegah patogen mematikan itu.

"Selesai, saya sudah selesai," kata Trump dalam wawancara dengan Full Measure with Sharyl Attkisson yang disiarkan Minggu (24/5/2020).

Baca juga: Cegah Covid-19, Trump Mengaku Minum Obat Malaria Hidroksiklorokuin Setiap Hari

"Omong-omong, saya masih di sini. Untuk lebih jelasnya, saya masih bertahan," tegas presiden 73 tahun itu seperti dikutip New York Post.

Pada Senin pekan lalu (18/5/2020), sang presiden mengungkapkan dia meminum obat malaria hidroksiklorokuin "beberapa pekan terakhir".

Dia menuturkan, menerima surat maupun telepon dari dokter yang menyatakan bahwa obat itu mempunyai manfaat dalam melawan virus corona.

Karena itu, setelah mendapat lampu hijau dari dokter Gedung Putih, taipan real estate tersebut mulai mengonsumsinya sebelum menyatakan berhenti.

Dalam wawancara, presiden ke-45 AS itu menyatakan dia sudah mendapatkan banyak referensi positif mengenai hidroksiklorokuin.

"Jika tidak bagus, saya akan segera mengatakannya. Kenyataannya saya tak apa-apa. Obat ini sudah 40 tahun beredar untuk malaria, lupus, dan banyak lagi," kata dia.

Namun, Badan Obat dan Pangan AS (FDA) memperingatkan, menggunakan obat itu di luar uji klinis atau rumah sakit bisa memberi masalah kesehatan.

Studi yang dirilis di jurnal medis The Lancet Jumat (22/5/2020) menyatakan, pasien Covid-19 bisa mendatangkan penyakit serius.

Penyakit yang timbul adalah gangguan ritme jantung (arrhythmia) jika ditangani menggunakan hidroksiklorokuin secara serampangan.

Baca juga: Riset: Obat yang Dikonsumsi Trump Picu Risiko Kematian Pasien Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com