Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Warisan Abadi Seo Taiji, Kpop dan BTS Tak Akan Pernah Ada

Kompas.com - 27/06/2021, 11:43 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Pitchfork

Tak ayal, penggemar pun semakin bermunculan. Mengubah peta penjualan musik Korsel. Dari yang awalnya didominasi musik Barat, menjadi dikuasai musik yang diproduksi dalam negeri sendiri.

Baca juga: Korea Selatan Mulai Melonggarkan Pembatasan Sosial untuk Konser Kpop

Meski begitu, kritik keras juga mengiringi pencapaian album ini. Sejumlah stasiun radio mengecam kelompok ini karena kuatnya pengaruh asing. Beberapa malah meramalkan bahwa tren musik ini tak akan bertahan lama.

Musik kulit hitam Amerika, saat itu memang masih direndahkan. Tapi Seo Taiji tetap bertahan, melakukan hal yang dicintainya. Penjualan tak terpengaruh, dan semua prediksi konyol tentang grup ini terpatahkan begitu saja.

Bahkan pasca-Seo Taiji dan kawan-kawannya memutuskan untuk bubar tahun 1997.

Idola remaja pertama Negeri Ginseng ini menjadi patokan, pelantur, dan "penghancur berhala". Berperan membentuk pasar Kpop, hingga lahir bisnis Kpop yang mulai menggurita.

Memainkan Kpop sebelum istilah Kpop familiar. Inilah peran terbesar Seo Taiji and Boys dan album debutnya

Warisan terbesar Seo Taiji tentu saja bisa dilihat saat ini, saat dunia gegap gempita dengan kemunculan BTS

Baca juga: Sejarah Kpop, Album Map of the Soul: 7 BTS Terjual 3 Juta Kopi dalam 66 Jam

Seo Taiji, sang "presiden budaya", bahkan menyebut BTS sebagai penerus tidak resminya. Mewarisi semua langkah yang telah dirintisnya.

Tapi tak hanya berhenti di taraf lokal semata. Semua cetak biru yang direkam di album perdana Seo Taiji and Boys, mengantarkan BTS pada tataran global dan jutaan fans fanatik dari seluruh dunia.

Sesuatu yang bahkan tak pernah dibayangkan Seo Taiji, saat memutuskan meninggalkan musik metal, dan beralih pada sesuatu yang akhirnya mengubah Korea dan dunia, selamanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com