Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emas Curian Era Perang Saudara Terkubur di Pennsylvania, FBI Khawatir

Kompas.com - 27/06/2021, 11:28 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

HARRISBURG, KOMPAS.com - Seorang agen FBI mengajukan surat perintah penyitaan untuk mencari emas yang diduga disembunyikan selama Perang Saudara di Pennsylvania.

Dokumen pengadilan yang baru dibuka, dikutip Associated Press, menyebut emas ini kemungkinan disimpan secara sembunyi-sembunyi, dikubur di suatu lokasi.

Anggota FBI Jacob Archer, mempercayai hal ini. Karena itulah, emas yang "jadi properti hak milik negara" ini harus disita.

Baca juga: Benda Misterius Ditemukan Saat Patung Jenderal Perang Saudara AS Dibongkar

"Saya percaya bahwa simpanan emas yang signifikan ini disekresikan di gua bawah tanah," kata Archer.

"Dugaan sementara, emas disembunyikan di sebuah gua di sebuah situs bernama Dent's Run," tambahnya.

Menurut dokumen pengadilan, agen FBI ini menginginkan surat perintah penyitaan untuk mencari emas di Pennsylvania. Ini karena dirinya yakin negara bagian akan mengklaim kepemilikan emas kalau sampai menemukannya. Padahal, emas itu milik AS.

Baca juga: Tambang Emas di Kongo Longsor, 50 Orang Tewas

Klaim kepemilikan negara bagian bisa terjadi jika ada izin dari Departemen Konservasi dan Sumber Daya Alam (DCNR) Pennsylvania.

"DCNR memberikan persetujuan awal pada FBI untuk menggali emas di Dent's Run Site. Tapi persetujuan itu bisa saja dicabut atas perintah negara bagian," ujar Archer.

"Tujuan FBI hanya ingin memulihkan properti Amerika Serikat. Karena itulah, tidak sah kalau ada yang mengklaim bahwa emas itu adalah properti yang ditinggalkan, lantas jadi milik Pennsylvania," tambahnya.

Baca juga: 6 Kisah Misteri Harta Karun Peninggalan Perang Dunia II

Emas ini, menurut Archer, adalah hasil dari pencurian selama Perang Saudara, yang terjadi antara negara bagian utara AS, melawan negara bagian selatan pada 1861-1865.

Masih dilansir AP, Sebelumnya, FBI telah pergi ke Dent's Run dengan pemburu harta karun pada 2018.

Mereka "mencari emas dongeng dari era Perang Saudara". Tapi, tidak ada emas yang ditemukan di lokasi itu.

Baca juga: 5 Perang Saudara Paling Berdarah di Dunia, Ribuan hingga Jutaan Orang Tewas

Archer FBI juga pernah menuduh seorang staf legislatif mencoba untuk mendapatkan sebagian dari emas yang terkubur untuk dirinya sendiri.

Menurut dokumen resmi, pada 2013 staf tersebut bahkan telah menyewa pemburu harta karun dan memberi izin pada mereka untuk menggali di lokasi yang diduga jadi lokasi penguburan emas.

Staf tersebut, "secara korup" diduga menawarkan 10 persen dari temuannya kepada para pemburu.

Menurut Archer, staf bertindak atas nama pemerintah. Tapi, kasus ini tidak berlanjut dan sampai saat ini, tidak ada dakwaan apapun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com