KINSHASA, KOMPAS.com - Sebanyak 50 orang tewas ketika sebuah tambang emas yang berlokasi di kawasan timur Republik Demokratik Kongo longsor.
Kelompok organisasi non-pemerintah (NGO) setempat menyatakan, tambang yang berada di dekat Kamituga itu kolaps pada Jumat sore waktu setempat (11/9/2020).
Baca juga: Anak Korban Longsor Tambang Batu Giok: Tolong Kembalikan Ayahku
Mukambilwa Sidibo, koordinator pergerakan masyarakat sipil Kongo di Kamituga menerangkan, para korban tewas terletak di tiga sumur.
"Sejumlah anak muda dan para ayah, kemudian penambang tewas hari ini (Jumat) di Nivelle, Kubota, dan Tendi," kata dia kepada Actualite.
Sidibo mengungkapkan, para penambang itu berada dalam ketiga sumur untuk mencari emas ketika hujan deras terus mengguyur.
Tambang emas itu kemudian longsor di mana para penambang juga terseret aurs. Laporan media lokal menyatakan 50 orang tewas.
Dilaporkan Daily Mirror Sabtu (12/9/2020), operasi penyelamatan masih dikerahkan di reruntuhan untuk mencari korban yang masih terjebak di tambang.
"Sayangnya, hingga saat ini masih belum ada yang ditemukan," kata Sidibo. Netizen pun menyuarakan dukacita atas insiden di Kamituga itu.
Berdasarkan laporan Sputnik, kecelakaan yang dialami oleh para penambang lepas sering terjadi di berbagai wilayah di Kongo.
Kamituga sendiri disebut merupakan kota yang kaya akan emas, sehingga warganya pun berbondong-bondong menjadi penambang.
Baca juga: Impian Para Penambang Batu Giok Myanmar yang Lenyap karena Longsor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.