Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Israel Naftali Bennett Ahli Berbisnis, Pernah Tarik Investor Jutaan Dolar AS

Kompas.com - 14/06/2021, 17:17 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TEL AVIV, KOMPAS.com - Naftali Bennett, perdana menteri baru Israel, bukan hanya dikenal sebagai mantan komandan pasukan khusus Israel, Sayeret Matkal.

Bennett ternyata sudah lama dikenal sebagai pengusaha di industri hi-tech. Pada 1999, dia mendirikan start-up bernama Cyota yang bergerak di sektor perangkat lunak anti-penipuan berbasis di New York, AS.

Baca juga: 7 Fakta dan Kontroversi Naftali Bennett, PM Baru Israel Pengganti Benjamin Netanyahu

Enam tahun kemudian, Cyota dijual ke ke RSA Security yang berbasis di AS seharga 145 juta dollar AS. Pria 49 ini lantas direkrut Soluto, perusahaan teknologi dengan layanan berbasis cloud pada 2009.

Di Soluto, mantan menteri pendidikan ini menjabat sebagai CEO. Bennett bersama mitranya Lior Golan, sempat menggalang dana untuk Soluto dari banyak investor besar. Tercatat, 20 juta dollar AS berhasil dikumpulkannya.

Baca juga: Profil Naftali Bennett, Perdana Menteri Israel yang Baru, Kerap Serukan Caplok Tepi Barat

Negosiasi Bennett membuat para investor besar berani menyuntikkan dana ke Soluto. Sebut saja Giza Venture Capital, Proxima Ventures, Bessemer Venture Partners, sampai Index Ventures.

Michael Arrington's CrunchFund, Eric Schmidt's Innovation Endeavors, hingga Initial Capital, juga berani berinvestasi di Soluto.

Soluto lantas diakuisisi Asurion seharga 130 juta dollar AS pada 2013. Membuat karier Bennett terhenti.

Bennett terdengar kembali di dunia bisnis pada Juni 2021. Forbes Israel melaporkan kalau pemimpin Partai Yamina ini berinvestasi sebesar 5 juta dolar AS ke perusahaan fintech Payoneer asal AS.

Baca juga: Naftali Bennett Jadi Perdana Menteri Israel Baru, Joe Biden Ucapkan Selamat

Investasi ini dilakukannya sebelum resmi memasuki dunia politik.

Payoneer segera terdaftar di Bursa Efek Nasdaq New York dengan valuasi 3,3 miliar dolar AS setelah merger dengan FTAC Olympus Acquisition Corp, Februari 2021.

Sikap bisnis Bennett, membuatnya sempat dijuluki "tokoh Israel modern" oleh surat kabar Haaretz.

Kolumnis Haaretz yang berhaluan kiri, Anshel Pfeffer, bahkan memberinya julukan "Israel 3.0.” 

Baca juga: Bagaimana PM Israel Benjamin Netanyahu Mengalami Kejatuhannya

Pfeffer juga menyebut Bennett sebagai nasionalis Yahudi yang tidak terlalu dogmatis. Sedikit religius, tapi tidak taat.

Bennett, disebut sebagai pria militer yang lebih menyukai kenyamanan kehidupan perkotaan sipil dan pengusaha hi-tech, namun tidak ingin lagi mencetak jutaan dolar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com