Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin: Hubungan AS-Rusia Capai Titik Terendah

Kompas.com - 12/06/2021, 11:28 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia mencapai titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.

Pernyataan tersebut disampaikan Putin dalam sebuah wawancara dengan NBC News menjelang pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden pekan depan.

Putin dan Biden akan bertemu di Jenewa, Swiss, pada Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Biden dan Putin Segera Tatap Muka di Tengah Krisis Hubungan AS-Rusia

Gedung Putih mengatakan, Biden akan membahas serangan siber dari Rusia, agresi Moskwa terhadap Ukraina, pemenjaraan tokoh oposisi, dan masalah lain.

"Kami memiliki hubungan bilateral yang memburuk ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir," kata Putin kepada NBC News.

Sementara itu, Putin memuji mantan Presiden AS Donald Trump sebagai individu yang luar biasa dan individu yang berbakat.

Di sisi lain, Putin menyebut Biden sebagai politisi karir dan sangat berbeda dengan Trump sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Jelang Pertemuan Biden dan Putin, Ini Riwayat Perseteruan Mereka

Ketika ditanya mengenai Biden yang menyebutnya sebagai pembunuh dalam sebuah wawancara pada Maret, Putin mengatakan dia telah mendengar lusinan tuduhan semacam itu.

"Ini sama sekali bukan sesuatu yang saya khawatirkan," kata Putin.

Sebelumnya, ketika memulai kunjungannya ke Eropa, Biden menyatakan bahwa pihaknya tidak ingin mencari konflik dengan Rusia.

"Kami menginginkan hubungan yang stabil dan dapat diprediksi, tapi AS akan merespons dengan cara yang kuat jika pemerintah Rusia terlibat dalam kegiatan berbahaya," ujar Biden.

Baca juga: Putin Sebut AS Lakukan Kesalahan Seperti Uni Soviet

Putin juga ditanya tentang beberapa pembangkang yang tewas di mana Rusia disalahkan atasnya, termasuk mantan mata-mata KGB Alexander Litvinenko yang diracun pada 2006.

Putin menepis pertanyaan tersebut. Dia mengatakan, beberapa dari mereka yang bertanggung jawab atas kematian para pembangkang sudah dipenjara.

Mengenai serangan siber baru-baru ini yang menurut AS dilakukan oleh Rusia, Putin juga membantahnya.

Dia mengaku tidak mengetahui adanya peretasan tersebut dan meminta Biden untuk mencapai kesepakatan dengannya di dunia maya.

Baca juga: Jelang KTT Pertama Putin dan Biden, Ini Agenda Mereka

Putin juga membantah berita dari The Washington Post yang melaporkan bahwa Rusia sedang bersiap untuk memasok Iran dengan satelit canggih.

Satelit itu disebut memungkinkan Iran melacak target militer potensial di Timur Tengah.

"Itu hanya berita palsu. Paling tidak, saya tidak tahu apa-apa tentang hal semacam ini. Itu hanya sampah omong kosong,” kata Putin.

Baca juga: Bertemu Tatap Muka dengan Putin, Biden Rencana Singgung Pelanggaran HAM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com