Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Minta Hasil Penyelidikan Asal-usul Covid-19 Badan Intelijen Diserahkan dalam 90 Hari Lagi

Kompas.com - 27/05/2021, 13:51 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden memerintahkan badan intelijen menyerahkan hasil penyelidikan asal-usul Covid-19 secepatnya dalam 3 bulan lagi.

Dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari BBC pada Rabu (26/5/2021), Biden meminta kelompok intelijen AS "melipatgandakan upcaya mereka" menyelidiki asal-usul Covid-19 dan melaporkan kepadanya dalam waktu 90 hari.

Baca juga: AS Desak WHO Transparan soal Investigasi Asal-usul Covid-19

Covid-19 pertama dideteksi di kota Wuhan China pada akhir 2019.

Lebih dari 168 juta kasus sejak itu dikonfirmasi di seluruh dunia dan sedikitnya 3,5 juta dilaporkan meninggal.

Banyak pihak yang mengaitkan kemunculan kasus Covid-19 dengan pasar ikan di Wuhan, dan para ilmuwan mempercayai virus pertama ditularkan dari hewan ke manusia.

Namun, laporan media AS belum lama ini menunjukkan bukti yang berkembang bahwa virus corona muncul dari laboratorium di China.

Baca juga: China Tuduh Balik AS Lakukan Manipulasi Politik atas Kritik Laporan Asal-usul Covid-19 WHO

Beijing telah mengutuk laporan itu dan menuding balik bahwa virus corona bisa berasal dari laboratorium AS.

Dalam pernyataan Gedung Putih yang dirilis pada Rabu (26/5/2021), Biden telah meminta laporan tentang asal-usul Covid-19 sesaat setelah menjabat, "termasuk apakah itu muncul dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi atau dari kecelakaan laboratorium".

Saat ini, ia meminta "tindak lanjut tambahan".

"Sampai hari ini, Komunitas Intelijen AS telah menggabungkan sekitar 2 skenario, tapi belum mencapai kesimpulan pasti atas pertanyaan ini (asal-usul Covid-19)," kata Biden.

Baca juga: 14 Negara Menyatakan Kekhawatiran atas Studi WHO tentang Asal-usul Covid-19 di Wuhan

"Inilah posisi mereka saat ini, sementara 2 elemen dalam Komunitas Intelijen salah satunya condong ke skenario sebelumnya dan satu lebih condong ke skenario yang terakhir," ujar Biden.

"Masing-masing dengan keyakinan rendah dan sedang, mayoritas elemen tidak yakin ada cukup informasi untuk menilai salah satunya lebih mungkin dari pada yang lain," ucapnya.

Presiden sekarang telah meminta badan-badan untuk "melipatgandakan upaya mereka untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dapat membawa kita lebih dekat ke kesimpulan yang pasti", dan melaporkan kepadanya dalam waktu 90 hari.

Lalu, dia meminta agar Kongres "diberi tahu sepenuhnya" tentang pekerjaan itu.

Dia menyimpulkan dengan mengatakan AS akan "terus bekerja dengan mitra yang berpikiran sama di seluruh dunia untuk menekan China agar berpartisipasi dalam penyelidikan internasional berbasis bukti yang penuh, transparan, serta untuk memberikan akses ke semua data dan bukti yang relevan".

Baca juga: Asal-usul Covid-19: WHO Mengaku Tim di Wuhan Kesulitan Dapat Akses Data dari China

Pada Maret 2021, WHO mengeluarkan laporan yang ditulis bersama dengan para ilmuwan China tentang asal-usul Covid-19, mengatakan bahwa kemungkinan Covid-19 dimulai di laboratorium "sangat tidak mungkin". WHO mengakui bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan.

Namun, pertanyaan tetap ada dan laporan terbaru yang dikaitkan dengan sumber intelijen AS mengatakan 3 anggota Institut Virologi Wuhan dirawat di rumah sakit pada November 2019, beberapa pekan sebelum China mengakui kasus pertama penyakit baru di masyarakat.

Anthony Fauci, kepala penasihat medis Presiden Biden, menyatakan bahwa dia yakin virus corona itu ditularkan dari hewan ke manusia, meskipun dia mengakui bulan ini dia tidak lagi yakin Covid-19 telah berkembang secara alami.

Baca juga: Laporan WHO di Wuhan: Asal Usul Covid-19 dari Kontaminasi Makanan Beku Kemungkinannya “Sangat Kecil”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com