Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tuduh Balik AS Lakukan Manipulasi Politik atas Kritik Laporan Asal-usul Covid-19 WHO

Kompas.com - 01/04/2021, 10:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

BEIJING, KOMPAS.com - China pada Rabu (31/3/2021) menuduh AS melakukan "manipulasi politik" setelah Beijing menghadapi kritik atas laporan asal-usul Covid-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Kami telah berulang kali menekankan bahwa penelusuran asal-usul (Covid-19) adalah masalah ilmiah, dan itu harus dilakukan secara kooperatif oleh ilmuwan global dan tidak dapat dipolitisasi. (Ini) juga merupakan konsensus di sebagian besar negara," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying dalam sebuah pengarahan kepada CNN pada

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Teror di Mabes Polri Jakarta Disorot Media Asing | Kelompok Etnik Bersenjata Myanmar Siap Lawan Militer

Menurutnya, politisasi pelacakan asal-usul (Covid-19) sangat tidak bermoral dan tidak populer. Usaha itu dinilai hanya akan menghalangi kerja sama global dan perjuangan global melawan virus.

Hua, menuduh negara-negara seperti AS tidak menghormati sains dan melakukan "manipulasi politik."

Setelah rilis laporan WHO, 14 negara termasuk AS mengeluarkan pernyataan bersama. Mereka mengungkapkan keprihatinan mengenai kurangnya "akses ke data dan sampel yang lengkap dan asli" atas penyelidikan di Wuhan.

"Sangat penting bagi para ahli independen untuk memiliki akses penuh ke semua data terkait manusia, hewan, dan lingkungan, penelitian, dan personel, yang terlibat dalam tahap awal wabah dan relevan untuk menentukan bagaimana pandemi ini muncul," kata pernyataan itu.

Ke-14 negara itu menilai dengan semua data di tangan, komunitas internasional dapat secara mandiri menilai asal-usul Covid-19. Kemudian belajar pelajaran berharga dari pandemi ini, dan mencegah konsekuensi yang menghancurkan dari wabah penyakit di masa depan.

Baca juga: WHO: Kemungkinan Kebocoran Laboratorium Tidak Bisa Dikesampingkan

Laporan WHO, yang dirilis pada Selasa (30/3/2021), mencantumkan kemungkinan asal-usul Covid-19. Dikatakan, virus kemungkinan berpindah dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dia "tidak percaya bahwa penilaian ini cukup ekstensif."

Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki membahas laporan tersebut pada konferensi pers, Selasa (30/3/2021).

Presiden AS Joe Biden, kata dia, percaya bahwa rakyat Amerika, komunitas global, ahli medis, dokter, dan semua orang yang telah bekerja untuk menyelamatkan nyawa, keluarga yang kehilangan orang yang dicintai. Untuk itu, semuanya berhak mendapatkan transparansi yang lebih besar.

“Mereka berhak mendapatkan informasi yang lebih baik. Mereka berhak atas langkah-langkah yang diambil oleh komunitas global untuk menyediakan itu,” tambah Psaki, melansir Business Insider.

Baca juga: 14 Negara Menyatakan Kekhawatiran atas Studi WHO tentang Asal-usul Covid-19 di Wuhan

Menurut pihaknya, laporan tersebut kekurangan data, informasi, dan akses penting. Ini membuat hasil penyelidikan di Wuhan menjadi gambaran parsial dan tidak lengkap.

China sering dikritik oleh AS dan sekutunya karena kurangnya transparansi seputar Covid-19, yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China.

Sejalan dengan itu, Presiden AS Donald Trump saat itu menuduh WHO terlalu patuh pada Beijing. AS pun saat itu mengumumkan menarik diri dari badan kesehatan PBB.

Namun, dalam salah satu perintah eksekutif pertamanya sebagai presiden, Biden membatalkan langkah Trump untuk mundur dari WHO.

Baca juga: Laporan WHO di Wuhan: Asal Usul Covid-19 dari Kontaminasi Makanan Beku Kemungkinannya “Sangat Kecil”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com