Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Tidak Ada Alasan untuk Hentikan Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Kompas.com - 13/03/2021, 12:15 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (12/3/2021) mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk berhenti menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Hal itu disampaikan setelah beberapa negara dunia menangguhkan peluncuran vaksin tersebut, karena mengkhawatirkan terjadinya pembekuan darah.

Sementara, Amerika Serikat yang mengalami dampak terparah dari Covid-19 telah meluncurkan lebih dari 100 juta dosis vaksin AstraZeneca yang diberikan kepada rakyatnya.

Baca juga: Satu Negara Lagi Tangguhkan Vaksin AstraZeneca, Ungkapkan Kekhawatiran

Melansir AFP pada Sabtu (13/3/2021), WHO mengatakan bahwa komite penasehat vaksin sedang memeriksa data keamanan yang masuk, menekankan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan pembekuan darah.

"Ya, kami harus terus menggunakan vaksin AstraZeneca," kata juru bicara WHO, Margaret Harris.

Harris kemudian menekankan bahwa segala kekhawatiran tentang keselamatan harus diselidiki.

AstraZeneca yang berbasis di Inggris bersikeras bahwa suntikan produk vaksinnya aman dan menambahkan "tidak ada bukti" dari risiko pembekuan darah yang lebih tinggi.

Baca juga: Negara Eropa Bisa Tetap Pakai Vaksin AstraZeneca Saat Kasus Pembekuan Darah Diselidiki

Masalah baru

Isu seputar suntikan vaksin AstraZeneca menambah masalah Uni Eropa (UE) dalam mendistribusikan vaksin Covid-19.

Denmark, Norwegia, dan Islandia menghentikan penggunaan suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca sebagai tindakan pencegahan, setelah muncul laporan bahwa terjadi pembekuan darah oleh penerima vaksin tersebut.

Italia dan Austria telah melarang penggunaan vaksin AstraZeneca. Sedangkamn, Thailand serta Bulgaria baru mengatakan pada pekan ini mereka akan menunda peluncuran vaksin tersebut.

Baca juga: Negara-negara Eropa Ramai Tunda Vaksin AstraZeneca, Italia dan Perancis Beda Suara

Di Spanyol setidaknya 5 wilayah mengatakan mereka telah menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca dari kelompok tertentu yang dilarang oleh Austria sebagai tindakan pencegahan.

Namun, beberapa negara lain, termasuk Australia, mengatakan mereka akan melanjutkan peluncuran vaksin AstraZeneca karena mereka tidak menemukan alasan untuk mengubah arah vaksinasi.

Baca juga: Thailand Mendadak Tunda Vaksin AstraZeneca, Ikuti Langkah 8 Negara Eropa

Kanada juga mengatakan tidak ada bukti suntikan vaksin AstraZeneca menyebabkan reaksi yang merugikan.

Dalam masalah baru ini, regulator obat UE mengatakan alergi parah harus ditambahkan pada kemungkinan efek samping dari vaksin AstraZeneca, setelah beberapa kemungkinan hubungan ditemukan di Inggris.

Baca juga: 8 Negara Eropa Tangguhkan Vaksin AstraZeneca karena Pembekuan Darah Pasien

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com