Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Negara Lagi Tangguhkan Vaksin AstraZeneca, Ungkapkan Kekhawatiran

Kompas.com - 13/03/2021, 10:55 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

SOFIA, KOMPAS.com - Satu negara lagi telah menangguhkan sementara penggunaan vaksin virus corona produksi AstraZeneca. Hal ini dilakukan setelah adanya laporan pembekuan darah pada orang-orang yang menerima dosis vaksin asal Inggris ini.

Setelah Thailand, kini Bulgaria bergabung dengan semakin banyak negara yang menghentikan peluncuran vaksin karena masalah kesehatan, termasuk Denmark, Islandia, dan Norwegia.

Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borisov telah meminta Badan Obat Eropa untuk menepis keraguan tentang keamanan vaksin sebelum melanjutkan vaksinasi di negara tersebut.

"Saya telah menangguhkan sementara pemberian vaksin AstraZeneca di Bulgaria sampai ada pernyataan tertulis dari European Medicines Agency bahwa itu aman," katanya melansir US News and World Report pada Jumat (12/3/2021).

"Sampai semua keraguan hilang dan tidak ada jaminan dari para ahli itu (AstraZeneca) tidak menimbulkan risiko bagi manusia, imunisasi dengan vaksin ini di negara kita akan dihentikan."

Baca juga: Thailand Mendadak Tunda Vaksin AstraZeneca, Ikuti Langkah 8 Negara Eropa

Meski penundaan penggunaan terjadi di beberapa negara, Jerman akan terus mengimunisasi warganya dengan vaksin buatan Universitas Oxford ini.

"Kami berencana untuk melanjutkan vaksinasi dengan AstraZeneca, seperti mayoritas negara Eropa lainnya," kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, Kamis (11/3/2021).

Inggris, Spanyol, Prancis, dan Belanda semuanya juga mengatakan mereka akan terus menggunakan vaksin itu.

Selain itu, Badan Obat Eropa menyatakan tidak merekomendasikan penangguhan penggunaan vaksin. Mereka menegaskan tidak ada indikasi bahwa suntikan tersebut menyebabkan pembekuan darah.

Sebelumnya Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha membatalkan rencana untuk menerima vaksin jenis ini di hadapan publik.

Baca juga: Negara-negara Eropa Ramai Tunda Vaksin AstraZeneca, Italia dan Perancis Beda Suara

“Pejabat Thailand telah menunda peluncuran vaksin sementara mereka mempertimbangkan masalah potensi hubungan antara vaksin dan dugaan adanya dampak yang merugikan.” kata Dr Piyasakol Sakolsatayadorn, anggota senior Thailand komite vaksin Thailand dalam konferensi pers pada Jumat (12/3/2021).

Para pejabat “Negeri Seribu Pagoda” mengungkapkan akan menunggu hasil investigasi di Denmark dan oleh organisasi kesehatan di Eropa sebelum membuat keputusan lebih lanjut.

Denmark lebih dulu menghentikan penggunaan vaksin selama dua minggu atas kekhawatiran yang sama.

CDC memperingatkan kemungkinan infeksi Covid-19 baru karena negara bagian meringankan pembatasan kesehatan Covid-19.

Baca juga: Negara Eropa Bisa Tetap Pakai Vaksin AstraZeneca Saat Kasus Pembekuan Darah Diselidiki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com