SOFIA, KOMPAS.com - Satu negara lagi telah menangguhkan sementara penggunaan vaksin virus corona produksi AstraZeneca. Hal ini dilakukan setelah adanya laporan pembekuan darah pada orang-orang yang menerima dosis vaksin asal Inggris ini.
Setelah Thailand, kini Bulgaria bergabung dengan semakin banyak negara yang menghentikan peluncuran vaksin karena masalah kesehatan, termasuk Denmark, Islandia, dan Norwegia.
Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borisov telah meminta Badan Obat Eropa untuk menepis keraguan tentang keamanan vaksin sebelum melanjutkan vaksinasi di negara tersebut.
"Saya telah menangguhkan sementara pemberian vaksin AstraZeneca di Bulgaria sampai ada pernyataan tertulis dari European Medicines Agency bahwa itu aman," katanya melansir US News and World Report pada Jumat (12/3/2021).
"Sampai semua keraguan hilang dan tidak ada jaminan dari para ahli itu (AstraZeneca) tidak menimbulkan risiko bagi manusia, imunisasi dengan vaksin ini di negara kita akan dihentikan."
Baca juga: Thailand Mendadak Tunda Vaksin AstraZeneca, Ikuti Langkah 8 Negara Eropa
Meski penundaan penggunaan terjadi di beberapa negara, Jerman akan terus mengimunisasi warganya dengan vaksin buatan Universitas Oxford ini.
"Kami berencana untuk melanjutkan vaksinasi dengan AstraZeneca, seperti mayoritas negara Eropa lainnya," kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, Kamis (11/3/2021).
Inggris, Spanyol, Prancis, dan Belanda semuanya juga mengatakan mereka akan terus menggunakan vaksin itu.
Selain itu, Badan Obat Eropa menyatakan tidak merekomendasikan penangguhan penggunaan vaksin. Mereka menegaskan tidak ada indikasi bahwa suntikan tersebut menyebabkan pembekuan darah.
Sebelumnya Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha membatalkan rencana untuk menerima vaksin jenis ini di hadapan publik.
Baca juga: Negara-negara Eropa Ramai Tunda Vaksin AstraZeneca, Italia dan Perancis Beda Suara
“Pejabat Thailand telah menunda peluncuran vaksin sementara mereka mempertimbangkan masalah potensi hubungan antara vaksin dan dugaan adanya dampak yang merugikan.” kata Dr Piyasakol Sakolsatayadorn, anggota senior Thailand komite vaksin Thailand dalam konferensi pers pada Jumat (12/3/2021).
Para pejabat “Negeri Seribu Pagoda” mengungkapkan akan menunggu hasil investigasi di Denmark dan oleh organisasi kesehatan di Eropa sebelum membuat keputusan lebih lanjut.
Denmark lebih dulu menghentikan penggunaan vaksin selama dua minggu atas kekhawatiran yang sama.
CDC memperingatkan kemungkinan infeksi Covid-19 baru karena negara bagian meringankan pembatasan kesehatan Covid-19.
Baca juga: Negara Eropa Bisa Tetap Pakai Vaksin AstraZeneca Saat Kasus Pembekuan Darah Diselidiki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.