Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Negara Eropa Tangguhkan Vaksin AstraZeneca karena Pembekuan Darah Pasien

Kompas.com - 11/03/2021, 21:52 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Hingga Kamis (11/3/2021) ada delapan negara Eropa yang menghentikan sementara penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca, menyusul adanya laporan pembekuan darah pasien usai vaksinasi.

Denmark adalah negara pertama yang mengumumkan penangguhan ini, melalui pernyataan Otoritas Kesehatan negara itu.

Mereka mengatakan, penangguhan dilakukan sebagai tindakan pencegahan, tetapi belum dipastikan ada hubungan antara vaksin dengan pembekuan darah.

Baca juga: Perbedaan Vaksin AstraZeneca dan Sinovac, dari Tingkat Kemanjuran hingga Harga

Badan Obat-obatan Eropa (EMA) mengungkapkan, sampai 9 Maret ada 22 kasus pembekuan darah dari 3 juta orang lebih yang divaksinasi di Wilayah Ekonomi Eropa.

Kemudian Austria pada Senin (8/3/2021) menyusul Denmark dengan menangguhkan penyuntikan vaksin virus corona AstraZeneca.

Penyebabnya adalah perawat berusia 49 tahun yang meninggal akibat pembekuan darah yang parah, beberapa hari setelah disuntik vaksin corona tersebut.

Namun pada Rabu (10/3/2021) EMA menyampaikan, penyelidikan awal menunjukkan kasus kematian perawat tersebut tidak terkait dengan vaksin AstraZeneca.

Baca juga: Mengenal Vaksin AstraZeneca, dari Diproduksi Inggris hingga Efek Sampingnya...

Sementara itu Islandia dan Norwegia hari ini mengumumkan penangguhan penyuntikan vaksin AstraZeneca, yang diikuti oleh Denmark.

Empat negara Eropa lainnya yaitu Estonia, Latvia, Lituania, dan Luksemburg turut menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca, yang telah dikirim ke 17 negara Eropa.

AstraZeneca perusahaan Inggris-Swedia yang mengembangkan vaksin Covid-19 bersama Universitas Oxford membela keamanan produknya.

"Keamanan vaksin telah dipelajari secara ekstensif dalam uji klinis fase III, dan data peer-review menegaskan vaksin secara umum diterima dengan baik," kata juru bicara mereka kepada AFP.

Inggris yang gencar melakukan vaksinasi dengan AstraZeneca juga menyebutnya aman dan efektif.

Baca juga: 4 Klaim Keunggulan Vaksin AstraZeneca yang Baru Tiba di Indonesia

Penangguhan vaksinasi Denmark akan ditinjau lagi setelah dua minggu, sehingga target seluruh populasi orang dewasa yang divaksinasi bergeser ke pertengahan Agustus, dari yang semula awal Juli.

"Kami jelas sedih dengan kabar ini," ucap Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen.

"Selalu ada risiko dengan vaksin. Segalanya berjalan bagus di Denmark, tapi ada beberapa risiko terkait vaksin AstraZeneca yang perlu diperiksa lebih cermat. Menurut saya, itu cara yang tepat untuk melanjutkan," imbuhnya.

Baca juga: Negara-negara Eropa Ramai Tunda Vaksin AstraZeneca, Italia dan Perancis Beda Suara

Direktur Otoritas Kesehatan Denmark Soren Brostrom menegaskan, mereka tidak menyetop total penggunaan vaksin AstraZeneca, hanya menghentikan sementara.

"Ada dokumentasi luas yang membuktikan vaksin itu aman dan efisien," ujarnya.

"Tetapi kami dan Badan Obat-obatan Denmark harus bertindak berdasarkan informasi tentang kemungkinan efek samping serius, baik di Denmark maupun negara-negara Eropa lainnya."

Sejauh ini ada satu orang di Denmark yang meninggal setelah disuntik vaksin Covid-19, dan EMA sedang menyelidiki kematiannya.

Baca juga: Thailand Mendadak Tunda Vaksin AstraZeneca, Ikuti Langkah 8 Negara Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com