Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Teror di Mabes Polri Jakarta Disorot Media Asing | Kelompok Etnik Bersenjata Myanmar Siap Lawan Militer

Kompas.com - 01/04/2021, 05:47 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Serangan teror di Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021) juga mendapat sorotan dari sejumlah media asing dan turut menjadi perhatian pembaca berita internasional di Kompas.com.

Selain itu berita terpopuler lainnya di kanal global Kompas.com juga menyorot soal perkembangan krisis Myanmar.

Meningkatnya kekerasan yang dilakukan junta, kini menarik kelompok etnis di banyak bermukim di wilayah-wilayah perbatasan negara tersebut.

Ada pula kabar soal dari pesawat Boeing 737 terpaksa melakukan pendaratan darurat di Rusia.

Moment-moment kepanikan di dalam pesawat berhasil direkam oleh salah seorang penumpang dan menjadi viral di media sosial.

Berikut rangkuman sejumlah berita internasional lainnya dari kanal global Kompas.com edisi Rabu (31/3/2021) hingga Kamis (1/4/2021).

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Ada Kekuatan Alam dalam Pembebasan Terusan Suez | Terusan Suez Kembali Normal

1. Dugaan Serangan Teror di Mabes Polri Jakarta Disorot Media Asing

Penembakan yang diduga aksi teror terjadi di Markas besar Polri, Jakarta Selatan pada (31/3/2021), mendapatkan sorotan sejumlah media asing.

Seorang wanita berpakaian hitam berusaha masuk ke lingkungan Mabes Polri. Tapi tak lama polisi berhasil melumpuhkannya, menurut pemberitaan Kompas.com sebelumnya.

Peristiwa ini terjadi tak lama setelah Polri melakukan sejumlah penggerebekan terhadap terduga teroris, usai terjadi teror bom bunuh diri di Makassar pada Minggu (28/3/2021).

Baca rangkuman sorotan media asing atas peristiwa ini di sini.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Risiko Ever Given Ambles di Terusan Suez | Orang Terkaya Ceko Tewas dalam Kecelakaan Helikopter di AS

2. Kelompok Etnik Bersenjata di Myanmar Siap Bersatu Lawan Junta Militer

Tiga kelompok etnik bersenjata di Myanmar menyatakan bersedia bergabung dengan seluruh kelompok etnik untuk memerangi junta militer.

Ketiga kelompok etnik bersenjata tersebut adalah Arakan Army (AA), Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), dan Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA).

Ketiganya membentuk aliansi yang dinamakan Brotherhood Alliance alias Persaudaraan Aliansi sebagaimana dilansir The Irrawaddy, Selasa (30/3/2021).

Brotherhood Alliance menyatakan, pihaknya siap bergabung dengan seluruh kelompok etnik jika pembunuhan brutal terhadap demonstran anti-kudeta terus berlanjut.

Baca berita selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Terusan Suez Macet, Dunia Rugi Rp 5,6 Triliun Per Jam | Pria Selundupkan Emas di Rambut Palsu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com