"Kami berada dalam masa darurat sosial, dan kami mengharapkan bantuan Anda."
Para eksekutif kedua perusahaan berjanji untuk "bertindak cepat dan efektif untuk mencegah hasutan di jaringan mereka", menurut Israel National News.
Baca juga: Israel Luncurkan Serangan Artileri ke Lebanon untuk Balas Hezbollah Pendukung Palestina
Shaydanay Urbani bekerja untuk First Draft News, sebuah organisasi yang dibentuk untuk melawan kesalahan dan disinformasi online.
"Banyak hal yang kami lihat adalah unggahan lama di media yang diambil di luar konteks," katanya kepada BBC.
"(Cerita) beredar dari waktu dan tempat yang sama sekali berbeda."
Salah satu contoh paling menonjol, menurut New York Times, adalah rekaman yang dibagikan secara luas tentang orang-orang Palestina yang diduga memalsukan pemakaman.
Video itu ditonton ratusan ribu kali di TikTok dan sepertinya menunjukkan sekelompok orang membawa mayat di pundak mereka sebelum menjatuhkannya ketika sirene berbunyi, dan mayat itu langsung hidup dan melarikan diri.
Namun faktanya, New York Times mengatakan, video asli muncul lebih dari setahun yang lalu di YouTube dengan keterangan yang mengatakan itu adalah keluarga Yordania yang memalsukan pemakaman.
Baca juga: Spesifikasi Roket Qassam, Senjata yang Paling Banyak Ditembakkan dari Gaza ke Israel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.