Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Roket Qassam, Senjata yang Paling Banyak Ditembakkan dari Gaza ke Israel

Kompas.com - 19/05/2021, 15:18 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

GAZA CITY, KOMPAS.com – Milisi di Jaur Gaza telah menembakkan lebih dari 3.200 roket ke wilayah Israel selama sepekan terakhir.

Sebagian besar dari roket yang ditembakkan tersebut adalah roket jarak pendek varian Qassam dengan jangkauan sekitar 9 kilometer.

Melansir New York Post, roket ini diproduksi secara lokal dan dinamai sesuai sayap militer Hamas, Izzedine al-Qassam.

Baca juga: Israel Hancurkan Satu-satunya Laboratorium Covid-19 di Gaza, Pengujian Berhenti Total

Harga setiap pucuk roket Qassam diperkirakan antara 300 dollar AS (Rp 4,2 juta) hingga 800 dollar AS (Rp 11,4 juta).

Milis Hamas dan Islamic Jihad di Jalur Gaza memproduksi roket Qassam berdasarkan pengetahuan dari Iran sebagaimana diwartakan oleh The New York Times.

Roket tersebut diproduksi dari bahan-bahan bekas yang tersedia seperti pipa bekas dari permukiman Israel di dekatnya, persenjataan musuh yang tidak meledak, dan berbagai komponen lainnya.

Surat kabar tersebut menambahkan, kinerja roket ini cukup buruk. Pasalnya, roket ini memiliki lintasan yang tidak dapat diprediksi dan kerap sering gagal melewati perbatasan.

Baca juga: Sistem Kesehatan di Gaza Kocar-kacir, Para Dokter Berteriak Kewalahan

Sehingga, roket ini bukanlah tandingan yang sepadan bagi sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel yang memiliki tingkat pencegatan sekitar 90 persen.

Pakar rudal dari Israel Tal Inbar mengatakan kepada Jerusalem Post bahwa Iran mengirimkan atau membiayai hampir semua roket di Jalur Gaza.

Inbar merupakan mantan Kepala Pusat Penelitian Luar Angkasa Institut Fisher.

Mengutip pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah, Inbar menuturkan bahwa sebagian besar senjata, rudal, dan fasilitas yang dimiliki kelompok perlawanan di Gaza dipasok oleh Pasukan Quds.

Baca juga: Perancis Dorong Kembali Resolusi Gencatan Senjata atas Konflik di Gaza

Pasukan Quds merupakan sayap pasukan elite dari Garda Revolusi Iran.

"Republik Islam (Iran) menggunakan hubungan diplomatiknya dengan Sudan untuk mendirikan pabrik senjata untuk Gaza di Sudan," ujar Nasrallah pada Desember 2020 yang dikutip oleh Inbar.

Inbar juga mengutip wawancara oleh kepala Hamas Ismail Haniyeh dari Mei 2020 ketika dia menyatakan bahwa Iran mendukung perlawanan.

"Saya secara khusus menyebutkan Republik Islam Iran, yang tidak goyah dalam mendukung dan mendanai perlawanan secara finansial, militer, dan teknis," kata Inbar mengutip Haniyeh.

Baca juga: 11 Anak di Gaza yang Dirawat untuk Atasi Trauma Tewas dalam Serangan Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com