Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel: Menara Perkantoran yang Dibom Bukan Pusat Media Internasional, tetapi Markas Besar Hamas

Kompas.com - 17/05/2021, 10:06 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

GAZA, KOMPAS.com - Di tengah protes global, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membela penargetan menara perkantoran Jalur Gaza, yang menampung outlet media internasional.

IDF mengeklaim bahwa tujuan utama dari serangan tersebut bukanlah jurnalis, melainkan fasilitas yang berfungsi sebagai markas besar untuk gerakan Hamas dan faksi Palestina lainnya.

Baca juga: Detik-detik Menara di Gaza Runtuh Dibom Israel, Terekam dalam Siaran TV

Sebelumnya pada Sabtu (15/5/2021), IDF memperingatkan penghuni Menara Al-Jalaa Gaza atas serangan udara yang akan segera terjadi.

Pemilik gedung memohon agar serangan ditunda, tetapi permintaan itu sia-sia.

Alhasil, pemandangan panik penghuni gedung, termasuk personel dari outlet berita besar seperti The Associated Press dan Al Jazeera, bergegas untuk mengambil peralatan yang bisa mereka bawa sebelum evakuasi.

Kurang dari satu jam kemudian, bangunan berlantai 12 itu berubah menjadi puing-puing.

IDF mengeklaim, menara itu berisi aset militer milik intelijen militer Hamas, menjadikan Al-Jalaa target yang sah dalam konflik yang sedang berlangsung.

Konflik meletus pada Senin (10/5/2021), ketika Hamas menembakkan rentetan roket yang diperkirakan mendekati 3.000 roket terhadap Israel. Serangan itu dibalas oleh IDF dengan meledakkan Jalur Gaza dari udara, darat, dan laut.

Serangan udara Israel mendapat kritik dan kecaman dari jurnalis, dan bahkan memicu panggilan dari Gedung Putih.

Menghadapi pertanyaan tentang operasi tersebut selama konferensi pers Sabtu (15/5/2021) malam, juru bicara IDF Letnan Kolonel Jonathan Conricus menepis anggapan bahwa situs itu harusnya dilindungi karena kehadiran wartawan.

"Ini bukan menara media, dan bukan pusat media," kata Conricus melansir Newsweek.

Baca juga: Akibat Rentetan Serangan Israel ke Jalur Gaza, 10.000 Warga Palestina Mengungsi

Tiga alasan serangan

Dia berpendapat bahwa bangunan itu adalah rumah bagi operasi militan yang rumit oleh Hamas, juga kantor ekstremis Palestina.

Dia menetapkan tiga tujuan alasan utama bangunan itu sebagai organisasi ektremis Palestina.

Pertama, itu digunakan "perwira intelijen militer, yang pada dasarnya mengumpulkan dan menganalisis intelijen militer (ekstremis), pastinya untuk tujuan militer melawan kami (Israel).”

Kedua adalah "penelitian dan pengembangan, di mana para ahli terbaik (ekstremis) beroperasi dari dalam gedung itu, menggunakan perangkat keras, komputer, dan fasilitas lain di dalam gedung untuk mengembangkan senjata, juga senjata militer."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com