Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendera Israel Berkibar di Austria, Menlu Iran Batalkan Kunjungan

Kompas.com - 17/05/2021, 02:23 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

WINA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Austria pada Sabtu (15/5/2021), mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Iran membatalkan kunjungan ke Austria.

Pembatalan itu dilakukan untuk menunjukkan ketidaksenangan Iran terhadap langkah pemerintahan Kanselir Sebastian Kurz yang mengibarkan bendera Israel di Wina.

Seorang juru bicara Alexander Schallenberg membenarkan laporan di surat kabar Die Presse yang mengatakan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif seharusnya bertemu dengan Schallenberg, tetapi ia membatalkan perjalanan itu.

Baca juga: Iran Bantu Kembangkan Senjata Hamas untuk Lawan Israel

"Kami menyesali ini dan mencatatnya, tetapi bagi kami, ketika Hamas menembakkan lebih dari 2.000 roket ke sasaran sipil di Israel, maka kami tidak akan tinggal diam," kata juru bicara itu seperti yang dilansir dari VOA Indonesia pada Minggu (16/5/2021).

Hamas adalah kelompok militan yang menguasai Gaza. Israel telah menghantam Gaza dengan serangan udara dan militan Palestina telah meluncurkan serangan roket ke Israel dalam eskalasi kekerasan terburuk dalam beberapa tahun.

Baca juga: Reaksi Dunia Saat Serangan Israel Bunuh Sedikitnya 140 Orang di Gaza

Perselisihan itu muncul selama pembicaraan di Wina untuk mencoba menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 antara Iran dengan kekuatan barat.

Dalam perjanjian tersebut Iran setuju untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan perjanjian itu pada 2018, memicu Iran untuk mengabaikan ketentuannya.

Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Paling Mematikan di Gaza, 26 Orang Tewas

Kurz, yang sangat pro-Israel, menyebut mengibarkan bendera Israel di atas kantor kanselor federal pada Jumat (14/5/2021) sebagai bentuk solidaritas di tengah bentrokan kekerasan.

 

Namun, Abbas Araghchi, yang memimpin delegasi Iran pada pembicaraan Wina, mengkritik langkah tersebut.

Baca juga: Mitos-mitos Konflik Palestina dan Israel yang Berusia 100 Tahun

"Wina adalah tempat kedudukan (pengawas nuklir) IAEA & PBB, dan (Austria) sejauh ini menjadi tuan rumah yang baik untuk negosiasi," tulis Araqchi di Twitter.

"Mengejutkan dan menyakitkan melihat bendera rezim pendudukan, yang secara brutal membunuh puluhan warga sipil tak berdosa, termasuk banyak anak hanya dalam beberapa hari, di atas kantor pemerintah di Wina. Kami mendukung Palestina,” 

Baca juga: Israel Hancurkan Rumah Pentolan Hamas di Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com