GAZA, KOMPAS.com - Dalam konflik Palestina dan Israel muncul kabar bahwa Iran membantu Hamas mengembangkan rudal mematikan untuk menyerang sasaran jarak jauh ke Israel.
Menurut pejabat intelijen Barat, Iran telah memainkan peran kunci dalam konflik Palestina dan Israel dengan membantu mengembangkan senjata Hamas, kelompok militan Palestina.
Para pejabat percaya bahwa bantuan teknologi Iran telah menghasilkan peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan senjata Hamas untuk menyerang sasaran yang berjarak jauh ke wilayah Israel.
Baca juga: Mengenal Nakba, Tragedi Pengusiran Warga Palestina Setelah Israel Berdiri
Senjata Hamas tersebut diperkirakan dibuat di Gaza dengan rancangan Iran, seperti yang dilansir dari The Sun pada Sabtu (15/5/2021).
Hamas secara historis mengandalkan roket Qassam jarak pendek, yang memiliki jangkauan sekitar 6 mil (9,6 km) untuk menyerang Israel.
Namun dalam serangan ke Israel terbaru, Hamas telah menggunakan roket jarak menengah dengan jangkauan 25 mil, serta roket M-75 dan J-80 dengan jangkauan yang lebih jauh, yaitu antara 50-60 mil (80,5 km - 96,5 km).
Komandan senior dari kelompok Hamas diyakini telah melakukan kunjungan rutin ke Iran, di mana mereka telah menjalani pelatihan dalam produksi dan pengoperasian sistem senjata canggih.
Baca juga: Yasser Arafat: Tokoh Perjanjian Damai untuk Tanah Palestina atas Konflik dengan Israel
Kunjungan tersebut diyakini juga meliputi pemeriksaan fasilitas produksi roket yang dikendalikan oleh Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).
Berita tentang bantuan Iran untuk senjata Hamas muncul hanya sehari, setelah pasukan Israel mengubur hidup-hidup pasukan militan Palestina tersebut, dengan menipu mereka menuju lokasi bawah tanah. Kemudian, membombardir jaringan terowongan itu.
Israel men-tweet melalui akun Israel Defense Forces (IDF) bahwa serangan di Jalur Gaza sedang berlangsung.
Pasukan Hamas buru-buru untuk mengambil senjata tersembunyi untuk mempersiapkan serangan pasukan Israel berdasarkan petunjuk tweet tersebut.
Namun, tweet tersebut ternyata palsu. Seketika serangan udara diluncurkan menghancurkan bungker dengan 150 target.
Baca juga: Kenapa Palestina Tidak Punya Tentara?
Laporan The Hamas Metro, puluhan orang diyakini tewas ketika terowongan itu diserang dengan 450 rudal dalam 40 menit dan lebih dari 160 pesawat memimpin penyerangan. Petinggi pasukan Israel lalu, mengumumkan operasi "kompleks" telah berhasil.
Selama konflik antara Palestina dan Israel beberapa hari terakhir, roket Hamas telah menghantam beberapa kota besar Israel, seperti Tel Aviv dan Lod.
Mereka telah fokus pada target tertentu, seperti bandara utama Ben Gurion, sebuah langkah yang mendorong sejumlah maskapai penerbangan besar untuk membatalkan penerbangan sebagai tindakan pengamanan.