Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Kerahkan 5.000 Tentara Cadangan di Tengah Konflik dengan Militan Gaza

Kompas.com - 12/05/2021, 15:21 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Dia gagal membentuk pemerintahan koalisi dengan sekutu garis keras dan ultra-Ortodoksnya, dan tugas itu diserahkan kepada rival politiknya minggu lalu.

Salah satu saingannya adalah Menteri Pertahanan Israel, yang mengawasi kampanye Gaza.

Tidak jelas apakah atmosfer politik yang suram itu menyebar ke dalam pengambilan keputusan militer Israel. Tapi kubu saingan telah dengan suara bulat menyatakan dukungan untuk menyerang Hamas dengan keras.

Sementara itu, dukungan dari partai yang didukung Arab dengan akar Islamis adalah kunci bagi blok anti-Netanyahu.

Tapi ketegangan ini mungkin menghalangi pemimpin partai, Mansour Abbas, untuk bergabung dengan koalisi untuk saat ini. Kedua belah pihak memiliki waktu tiga minggu lagi untuk mencapai kesepakatan.

Putaran kekerasan saat ini di Yerusalem bertepatan dengan dimulainya bulan puasa Ramadhan pada pertengahan April.

Kritikus mengatakan tindakan polisi yang kejam membantu memicu kerusuhan di malam hari. Ini termasuk keputusan untuk sementara waktu menutup tempat berkumpul setelah shalat Isya, yang populer dikalangan penduduk Palestina.

Gesekan lain terjadi di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem, di mana puluhan warga Palestina berada di bawah ancaman penggusuran oleh pemukim Yahudi.

Baca juga: Jelang Idul Fitri, Jalur Gaza Dibombardir Israel, 26 Orang Tewas

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com