Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu Bela Penanganan Polisi Israel dalam Bentrokan di Yerusalem

Kompas.com - 11/05/2021, 22:55 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

YERUSALEM, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membela tindakan polisi terhadap pengunjuk rasa Palestina setelah dua malam bentrokan di Yerusalem.

Dia mengatakan Israel "tidak akan membiarkan elemen radikal apa pun merusak ketenangan" di kota itu, di tengah kekhawatiran yang meningkat atas kekerasan terus-menerus.

Hal itu disampaikannya setelah konflik antara warga Palestina dan polisi Israel di masjid Al-Aqsa pada Senin (11/5/2021) melansir BBC.

Baca juga: Konflik Palestina-Israel: Fakta Dibalik Sengketa Berusia 100 Tahun

Tindakan itu, kata dia, dilakukan demi memastikan hak beribadah untuk semua. Hal itu "menuntut tindakan tegas dari waktu ke waktu. Polisi Israel dan pasukan keamanan kami melakukan itu (hak beribadah) sekarang," katanya melansir Newsweek.

Lebih dari 305 warga Palestina dan 21 petugas polisi terluka selama konfrontasi di mana polisi menembakkan gas air mata, granat kejut, dan peluru karet ke arah pelempar batu Palestina di masjid, menurut seorang fotografer untuk AP.

Ofir Gendelman, juru bicara Netanyahu, membagikan foto pemandangan di situs suci, menunjukkan gundukan batu dan barikade kayu.

Gendelman mengatakan dalam sebuah tweet bahwa "ekstremis Palestina, telah merencanakan jauh sebelumnya untuk melakukan kerusuhan" di situs tersebut.

Namun, pejabat Arab menyalahkan kebijakan diskriminatif Israel terhadap Palestina, dan mengklaim pasukan Israel memprovokasi kekerasan.

"Di mana pun Anda menemukan pendudukan, Anda akan menemukan perlawanan," kata Ayman Odeh pada konferensi pers.

Baca juga: PBB Tanggapi Bentrok Israel dan Palestina di Masjid Al-Aqsa

Konfrontasi Senin (10/5/2021) adalah yang terbaru setelah berminggu-minggu ketegangan memuncak antara Palestina dan pasukan Israel di Kota Tua Yerusalem, pusat konflik.

Bentrokan telah terjadi selama bulan suci Ramadhan, merupakan masa yang mendorong kepekaan beragama.

Baru-baru ini, ketegangan dipicu oleh rencana penggusuran di lingkungan Arab di Yerusalem timur. Di sana, pemukim Israel telah melakukan pertempuran hukum yang panjang, untuk mengambil alih properti.

Ratusan warga Palestina dan sekitar dua lusin petugas polisi terluka selama beberapa hari terakhir dalam bentrokan di kompleks suci, yang oleh orang Yahudi dikenal sebagai Temple Mount dan Muslim sebagai Tempat Suci Mulia.

Kompleks, yang telah menjadi pemicu putaran kekerasan Israel-Palestina di masa lalu, adalah situs tersuci ketiga Islam dan dianggap tempat paling suci Yahudi.

Seorang fotografer AP di tempat kejadian mengatakan pada Senin pagi, pengunjuk rasa telah membarikade gerbang ke kompleks bertembok dengan papan kayu dan besi tua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com