Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertidur di Tempat Sampah, Anak 13 Tahun Tewas Masuk Alat Peremas

Kompas.com - 12/05/2021, 07:07 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

LINCOLN, KOMPAS.com – Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun tewas teremas di dalam truk sampah setelah tertidur di dalam tempat sampah.

Melansir BBC, Selasa (11/5/2021), insiden tersebut terjadi di Port Lincoln, Australia.

Baca juga: Potret Kuburan Sepeda di China, Hamparan Sampah Bekas Fasilitas Umum

Sopir itu tidak menyadari ada orang di dalam tempat sampah sampai isinya dimasukkan ke bagian belakang truk.

Bagian belakang truk sampah tersebut terdapat alat peremas untuk memadatkan sampah.

Dua anak lainnya, berusia 11 dan 12 tahun, juga tidur di tempat sampah tersebut.

Baca juga: Pemulung dengan Omzet Rp 40 Juta Sebulan Ungkap Triknya Mencari Sampah

Salah satu di antara mereka berhasil melarikan diri sementara yang lainnya selamat dengan luka ringan.

Investigasi telah diluncurkan untuk mencari tahu mengapa ketiga bocah lelaki itu tidur nyenyak di dalam tempat sampah, kata polisi kepada media setempat.

CEO West Coast Youth and Community Support in South Australia Jo Clark mengatakan kepada Port Lincoln Times bahwa ketiga anak tersebut kerap ke tempat organisasi tersebut.

Baca juga: Serangan Sampah Pengunjuk Rasa Myanmar Jadi Taktik Baru Lawan Junta Militer

Clark menambahkan, ketiga anak tersebut bahkan dikenali oleh sejumlah staf West Coast Youth and Community Support in South Australia.

Dia menuturkan, bocah yang meninggal tersebut bukanlah seorang tunawisma.

“Dia adalah anak muda, yang seperti banyak anak muda berjuang untuk mencari jati diri mereka,” kata Clark.

Clark bertutur, ada banyak faktor yang menyebabkan anak-anak tersebut tertidur di dalam tempat sampah.

Baca juga: Sopir Taksi Rusia Lempar Penumpang Keluar, Gara-gara Buang Sampah Sembarangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com