Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Luncurkan "Media Sosial" Sendiri, Bisa Dibagikan ke Facebook dan Twitter

Kompas.com - 05/05/2021, 08:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Jazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (4/5/2021) meluncurkan sebuah laman di situs webnya, www.donaldjtrump.com.

Laman tersebut mirip media sosial dimana Trump dapat mengunggah pesan dan dapat dibagikan oleh orang lain ke Twitter dan Facebook. Dia masih dilarang di kedua platform media sosial tersebut.

Laman di situs web Donald Trump tersebut dianggap dapat “mengakali” upaya pemblokiran Trump di Facebook dan Twitter.

Baca juga: Donald Trump Lebih Suka Kim Jong Un daripada Presiden Korea Selatan

Ruang di situs www.donaldjtrump.com tersebut dinamakan From the Desk of Donald J Trump alias Dari Meja Donald J Trump.

Langkah tersebut diambil sehari sebelum keputusan dari dewan pengawas Facebook, di mana mereka mempertimbangkan apakah tetap menangguhkan Trump di platform tersebut.

Trump dilarang dari banyak platform media sosial setelah penyerbuan Gedung Capitol pada 6 Januari oleh para pendukungnya.

Penasihat senior Trump, Jason Miller, menulis di Twitter bahwa kumpulan unggahan di laman tersebut bukanlah platform media sosial yang direncanakan Trump untuk diluncurkan.

Baca juga: Trump Nyatakan Dukungan atas Penarikan Pasukan AS di Afghanistan, Tapi Kritik Masalah Ini

“Kami akan mendapatkan informasi tambahan tentang hal itu dalam waktu dekat,” tulisnya di Twitter sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa laman di situs itu dibangun oleh Campaign Nucleus.

Campaign Nucleus merupakan perusahaan layanan digital yang dibuat oleh mantan manajer kampanye Trump, Brad Parscale.

Unggahan di laman situs tersebut mengulangi klaim palsu Trump bahwa dia kalah dalam pemilu AS karena kecurangan.

Baca juga: Pangeran Philip Meninggal Dunia, Trump, Biden, dan Obama Ikut Berduka

Di laman tersebut, Trump juga merendahkan koleganya dari Partai Republik yang telah mengkritiknya seperti Senator Mitt Romney dan Anggota DPR AS Liz Cheney.

Twitter dan Facebook sama-sama telah menghapus konten yang diunggah dari akun lain yang mereka katakan berusaha "mengakali" larangan mereka terhadap Trump.

Kedua perusahaan itu tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang bagaimana mereka akan memperlakukan unggahan yang dibagikan dari laman From the Desk of Donald J Trump.

Twitter, yang kerap digunakan Trump dan memiliki 88 juta pengikut, mengatakan larangannya bersifat permanen, bahkan jika dia mencalonkan diri lagi.

Sedangkan YouTube mengatakan, akan memulihkan saluran Trump ketika risiko kekerasan telah dianggap menurun.

Baca juga: Beri Pesan Paskah, Trump Singgung Demokrat sebagai Radikal Kiri Gila

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com