Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Restoran di Italia Kaget Disanksi Trump di Hari Terakhir sebagai Presiden AS

Kompas.com - 03/04/2021, 15:04 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

VERONA, KOMPAS.com - Seorang pemilik restoran di Italia mengaku, dia dijatuhi sanksi oleh mantan Presiden AS Donald Trump di hari terakhir menjabat.

Alessandro Bazzoni menjadi korban salah hukuman yang dijatuhkan Washington, sebagai bentuk upaya menghentikan impor minyak Venezuela.

Kementerian Perdagangan AS dilaporkan melakukan kesalahan karena memberi sanksi kepada Bazzoni di 19 Januari.

Baca juga: Bahkan, Suara Donald Trump pun Diblokir di Facebook

"Itu jelas kesalahan," ujar Bazzoni kepada Reuters melalui telepon dari restoran yang dikelolanya di Verona, Italia.

Pada Rabu (31/3/2021), AS mengakui kesalahan itu dengan mencabut hukuman tidak hanya kepada Alessandro Bazzoni.

Namun seperti dilansir Daily Mail Jumat (2/4/2021), hukuman itu juga dicabut terhadap sebuah perusahaan desain grafis di Porto Torres.

Pejabat Kemenkeu AS menerangkan, mereka segera menyadari kesalahan bahwa Bazzoni yang mereka hukum bukan sosok yang mereka incar.

Pada 2019, pemerintahan Trump menghukum perusahaan minyak milik Venezuela, Petroleos de Venezuela.

Kebijakan itu diambil karena mereka ingin menekan Presiden Nicolas Maduro, yang dianggap koruop, dan mencurangi pemilu 2018.

Di hari terakhir sebagai Presiden AS, Donald Trump menjatuhkan sanksi ke sosok bernama Alessandro Bazzoni.

Sebabnya, dia dianggap terlibat dalam jaringan yang berusaha meloloskan sektor perminyakan Venezuela dari hukuman AS.

Imbasnya, restoran Dolce Gusto dan kedai pizza di Verona, dan perusahaan bernama AMG S.A.S. Di Alessandro Bazzoni & C masuk daftar hitam AS.

Menteri Minyak Venezuela, Tareck El Aissami Maddah dituding juga terlibat dalam usaha meloloskan perminyakan mereka.

"Mereka langsung menyelesaikannya. Itu adalah kesalahan. Saya tak terlibat dalam tuduhan itu," kata Bazzoni.

Baca juga: 2 Polisi Korban Kerusuhan Capitol Hill Gugat Trump, Minta Ganti Rugi Rp 1 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Peneliti Eropa: Lirik Lagu Masa Kini Lebih Marah dan Terobsesi pada Diri Sendiri

Global
Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Dokter yang Kunjungi RS Gaza Tercengang, Kondisi Anak-anak Palestina Begitu Miris

Global
Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com