Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota di Jepang Bangun Patung Cumi-cumi Pakai Dana Hibah Covid-19, Ini Dalihnya

Kompas.com - 05/05/2021, 06:21 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

NOTO, KOMPAS.com – Sebuah kota tepi laut di Jepang menggunakan dana dari hibah bantuan darurat Covid-19 untuk membangun patung cumi-cumi raksasa.

Patung makhluk laut sepanjang 13 meter itu terletak di pelabuhan kota Noto, Prefektur Ishikawa. Kota itu juga terkenal karena kelezatan olahan makanan dari cumi-cumi terbang.

Kota tersebut dilaporkan menggunakan 25 juta yen (Rp 3,3 miliar) dari dana darurat Covid-19 untuk membangun patung itu sebagaimana dilansir BBC, Selasa (4/5/2021).

Baca juga: Gempa M 6,8 Guncang Jepang, Tidak Berisiko Tsunami

Pejabat Noto mengatakan kepada media lokal bahwa patung tersebut adalah bagian dari rencana jangka panjang untuk memikat wisatawan setelah pandemi.

Jepang sedang berjuang melawan lonjakan kasus virus corona lagi. Dan Tokyo saat ini berada dalam keadaan darurat.

Kota Noto memiliki jumlah kasus Covid-19 yang sangat rendah. Namun, kota tersebut turut terdampak pandemi karena penurunan jumlah wisatawan yang signifikan.

Noto menerima hibah bantuan darurat Covid-19 senilai 800 juta yen (Rp 106 miliar).

Baca juga: Khawatir Ancaman China, Jepang Gelar Latihan Gabungan Bareng AS dan Perancis

Hibah itu dimaksudkan untuk membantu daerah-daerah yang terdampak pandemi, lapor Yahoo Japan.

Pemerintah pusat tidak memerinci dana tersebut harusnya dimanfaatkan untuk apa saja.

Namun, beberapa orang mengkritik pemerintah kota Noto karena menghabiskan begitu banyak uang untuk patung cumi-cumi raksasa, terutama karena pandemi belum berakhir.

Seorang penduduk setempat mengatakan kepada surat kabar Chunichi Shimbun bahwa bisa saja patung itu memiliki dampak jangka panjang.

Baca juga: Universal Studios Jepang Bingung, Pemerintah Buka Tempat Wisata tapi Larang Pengunjung

Tapi warga tersebut menyatakan, bukankah lebih baik jika uang hibah itu dialokasikan untuk kebutuhan mendesak seperti untuk staf medis dan fasilitas perawatan jangka panjang.

Juru bicara kota Noto mengatakan kepada Fuji News Network, patung itu akan menjadi objek wisata dan bagian dari strategi jangka panjang untuk membantu mempromosikan cumi-cumi terbang Noto yang terkenal.

Seperti di banyak negara lain, pandemi virus corona telah menghantam industri pariwisata Jepang dengan parah.

Negara ini menjadi tuan rumah Olimpiade tahun ini. Tetapi tidak ada fans dari internasional yang diizinkan menghadiri acara tersebut.

Hal itu membuat Jepang ditaksir mengalami kerugian senilai 200 miliar yen (Rp 26 triliun), menurut Takahide Kiuchi, seorang ekonom eksekutif di Nomura Research Institute.

Baca juga: Kencani 35 Wanita dan Janji Bakal Nikahi Mereka, Playboy Jepang Ini Ditangkap

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com