Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Ancaman China, Jepang Gelar Latihan Gabungan Bareng AS dan Perancis

Kompas.com - 26/04/2021, 15:22 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com – Jepang akan mengadakan latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat (AS) dan Perancis bulan depan.

Latihan gabungan tersebut digelar karena kekhawatiran yang meningkat atas aksi China di perairan regional.

Melansir AFP, Jumat (23/4/2021), Pasukan Bela Diri Darat Jepang (JGSDF) mengatakan, latihan militer gabungan itu akan digelar mulai 11 hingga 17 Mei.

Baca juga: Universal Studios Jepang Bingung, Pemerintah Buka Tempat Wisata tapi Larang Pengunjung

Latihan itu akan menjadi latihan skala besar pertama di Jepang yang melibatkan pasukan darat dari ketiga negara.

"Perancis berbagi visi tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi kepada wartawan.

Dia menambahkan, melalui kerja sama antara Jepang, AS, dan Perancis, Tokyo ingin meningkatkan kapasitas dan keterampilan pasukannya dalam mempertahankan teritorial.

Selain AS, Perancis sebenarnya juga memiliki kepentingan strategis di Indo-Pasifik.

Baca juga: Kencani 35 Wanita dan Janji Bakal Nikahi Mereka, Playboy Jepang Ini Ditangkap

Di Indo-Pasifik, Perancis memiliki Pulau Reunion Perancis di Samudra Hindia dan Polinesia Perancis di Pasifik Selatan.

Latihan militer gabungan itu sedianya diadakan di tempat pelatihan Kirishima JGSDF dan Kamp Ainoura di wilayah Kyushu.

Dalam latihan tersebut, angkatan darat ketiga negara juga akan menggelar latihan operasi amfibi.

Pekan lalu, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dan Presiden AS Joe Biden berjanji untuk berdiri teguh melawan China dan meningkatkan kerja sama termasuk di bidang teknologi.

Baca juga: Jepang Umumkan Keadaan Darurat Covid-19, KBRI Tokyo Imbau WNI Tak Mudik

Telah lama Jepang merasa terancam akan sumber daya militer China yang besar dan sengketa teritorial.

Kekhawaitarn Jepang juga termasuk aktivitas China di dekat kepulauan Senkaku, yang oleh Beijing diklaim dan disebut sebagai kepulauan Diaoyu.

Sementara itu, beberapa waktu lalu Washington menegaskan kembali bahwa Perjanjian Keamanan AS-Jepang mencakup pulau-pulau yang disengketakan.

China sendiri mengeklaim sebagian besar Laut China Selatan.

“Negeri Panda” juga mencanangkan apa yang mereka namakan nine dash line untuk melegitimasi haknya di perairan itu sebagai hak bersejarah.

Baca juga: Retno Marsudi dan Menlu Jepang Sepakat, Krisis Myanmar Harus Diakhiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com