TEHERAN, KOMPAS.com – Rekaman suara Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif yang mengeluhkan kebijakan luar negerinya terlalu dipengaruhi militer Iran ditanggapi oleh Presiden Iran Hassan Rouhani.
Rouhani mengatakan, rekaman suara tersebut sengaja dibocorkan pihak tertentu untuk menyebarkan perselisihan domestik selama pembicaraan kesepakatan nuklir 2015.
Rekaman tersebut bocor ke publik menjelang pemilihan presiden Iran dan ramai diwartakan oleh media-media asing sebagaimana dilansir AFP, Rabu (28/4/2021).
Baca juga: Mohammed bin Salman Ingin Hubungan Baik dengan Iran, Musuh Bebuyutannya
Rouhani mengatakan, rekaman suara itu juga sengaja dibocorkan saat pembicaraan kesepakatan nuklir hampir “sukses” bagi Iran sehingga menciptakan perselisihan di dalam negeri.
Kesepakatan nuklir 2015 memiliki nama resmi Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA). Perjanjian tersebut terjalin antara Iran dan enam kekuatan dunia.
Keenam negara tersebut berjanji akan mencabut Iran dari sejumlah sanksi namun Iran harus membatasi program nuklirnya.
Tapi perjanjian itu mulai terurai pada 2018 ketika mantan Presiden AS Trump secara sepihak menarik diri dari JCPOA dan memberikan rentetan sanksi yang lebih buruk terhadap Iran.
Iran tidak terima dan membalas sanksi tersebut dengan meningkatkan aktivitas nuklirnya.
Baca juga: Pembicaraan Rahasianya Bocor, Menlu Iran Nyatakan Mendukung “Penyesuaian” Militer dan Diplomasi
Dalam rekaman suara yang bocor tersebut, Zarif juga mengomentari peran mantan Jenderal Qasem Soleimani dalam kebijakan luar negeri Iran.
Soleimani merupakan komandan Pasukan Quds, sayap pasukan elite Garda Revolusi Iran, yang tewas dalam serangan pesawat nirawak kiriman AS di Irak pada Januari 2020.
"Di Iran, militer berkuasa," kata Zarif dalam rekaman tersebut yang dikutip oleh New York Times.
"Saya telah mengorbankan diplomasi untuk bidang militer, bukan militer yang melayani diplomasi,” sambung Zarif dalam rekaman tersebut.
Zarif dipandang sebagai perancang kesepakatan nuklir 2015 dan disebut-sebut sebagai kandidat kuat presiden Iran dalam pemilihan mendatang. Namun, dia menegaskan tidak berencana mencalonkan diri.
Baca juga: Publik Geger, Menlu Iran Sebut Militer Seret Teheran ke Perang Saudara Suriah
Setelah rekaman tersebut bocor, publik Iran geger. Banyak netizen di media sosial menjadi heran. Kelompok konservatif di Iran juga dibuat marah.
Beberapa waktu setelah rekaman itu diwartakan media asing, Zarif muncul di media sosial menyesali kebocoran rekaman tersebut dan mengomentarinya.